PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) di Semester I 2024 membukukan laba bersih yang naik 28% yoy menjadi USD 187 juta, hal ini didukung naiknya pendapatan 3,1% yoy menjadi USD 1.839 juta karena margin distribusi gas yang melebar.
Penjualan LNG akan mendukung kinerja PGAS sebab harga gas yang bersumebr dari LNG akan lebih tinggi dibandingkan dengan gas pipa terutama karena biaya pendinginan, transportasi, penyimpanan dan biaya regasifikasi. PGAS telah mendistribusikan LNG sebesar 45 billion british thermal unit per day (BBTUD) pada Mei 2024 untuk pelanggan di Jawa Barat.
PGAS sedang membangun infrastruktur LNG dan gas di Semarang dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang menghubungkan jaringan pipa Cisem-1 dimana Cisem-1 telah memasok ke beberapa pelanggan di Kendal dan Batang seperti Rumah Keramik Indonesia dan KCC Glass di Batang dan lima pelanggan di Kendal. Cisem-2 akan menghubungkan Semarang dengan Cirebon dan direncanakan akan selesai di Q4 2025.
PGAS masih dalam proses hukum terkait kasus Gunvor, PGAS terkendala dalam pengiriman LNG ke Gunvor (perusahaan di Singapura).
PGAS memutuskan tidak memasok kargo LNG yang dapat diperoleh PGAS dari Petronas (Malaysia) ke Tiongkok.
PGAS menargetkan pengembangan gas bumi sebesar 15 billion british thermal unit per day (BBtud) untuk sektor industri di Sulawesi Selatan. Pada 4 Oktober 2024, PGN menandatangani dua Memorandum of Understanding (MoU) terkait pengembangan ini. Salah satu MoU ditandatangani dengan KSO Indogawa dan Siantar Tara Sejati untuk pasokan gas bumi sebesar 5 BBtud untuk pembangkit listrik di Sulawesi Selatan
Jika Anda ingin berlangganan Database Saham Sahamdaily, bisa klik link dibawah ini:
Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi Pembaca
No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website : www.sahamdaily.com