PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), milik dari Grup Triputra, dimana ASSA fokus pada bisnis transportasi dan logistik menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih tahun ini masing-masing mencapai 30% year-on-year, hal ini ditunjang dengan pertumbuhan bisnis Anteraja dimana volume pengiriman Anteraja sudah meningkat sekitar tiga kali lipat dibandingkan dengan volume pengiriman di tahun 2020. Hingga akhir tahun 2021, Anteraja memberikan kontribusi keuntungan bagi ASSA dengan pertumbuhan mencapai tiga digit yaitu sekitar 150%. Target volume pengiriman Anteraja di tahun 2022 diprediksi lebih dari 1,5 juta parsel per hari. Untuk itu ASSA menyiapkan alokasi dana capex sebesar Rp 1,5 Triliun untuk pembelian mobil baru untuk mendorong bisnis rental mobil. Bisnis jual beli kendaraan bekas ASSA memiliki pasar yang stabil dan potensi besar melalui pengembangan Caroline.id melalui PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC).
Di Tahun 2022 ini ASSA berencana untuk menambah delapan cabang baru di beberapa kota. ASSA juga mengembangkan cross border yaitu kolaborasi dengan SF Express dari Cina untuk memasarkan produk-produk hasil UMKM Indonesia ke Luar Negeri.
Updated 14 Juli 2023 :
Hingga 14 Juli 2023 harga sahamnya naik 68% namun performa Bisnis Kurir AnterAja justru sebaliknya.
Pada Q1 2023 ASSA mengalami penurunan pendapatan sebesar 25,38% yoy menjadi Rp 1,14 Triliun terutama dipicu oleh penurunan pendapatan dari AnterAja
Di Q1 2023 pendapatan segmen bisnis pengiriman ASSA turun 52,94% yoy menjadi Rp 423,06 Miliar Dimana bisnis pengiriman (kurir) ini merupakan kontributor utama bagi ASSA dengan porsi 36,91% akibatnya laba bersih turun 28,98% yoy menjadi Rp 51,83 Miliar di Q1 2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 72,98 Miliar. AnterAja selama ini hanya fokus pada jasa pengiriman melalui e-commerce dengan skema B2C (Business to Consumers dimana pertumbuhan e-commerce di Tahun 2023 cenderung flat. Untuk itu AnterAja juga akan melayani B2B (Business to Business) dimana AnterAja menargetkan pengiriman bisa sekitar 500.000-600.000 parsel per harinya agar bisa Break Event Point (BEP).
ASSA fokus untuk menggarap bisnis rantai pasok beku (Cold Chain) misalnya daging, makanan laut, buah dan sayuran hingga obat-obatan dengan melakukan pendanaan mencapai USD 3,8 juta di Start Up Coldspace pada Mei 2023.
Sedangkan bisnis lelangnya yaitu PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) dan ASSA Rent masih menjadi kontributor terbesar dari sisi Bottom line .
Hingga semester I 2023, ASSA telah menyerap capex Rp 665,6 Miliar yang mayoritas digunakan untuk membeli sekitar 3000 unit kendaraan baru yang digunakan untuk bisnis rental kendaraan kepada korporasi (B2B). ASSA menganggarkan capex sekitar Rp 1,3 Triliun-1,5 Triliun untuk menambah armada sekitar 5.000-6.000 unit kendaraan baru.
Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi Pembaca.
Jika Anda ingin bergabung Menjadi Premium Member Sahamdaily, klik link dibawah ini:
Jika ingin membuka Rekening Dana Nasabah guna trading atau investasi di Saham, bisa klik link
https://app.investasiku.id/referral/SAHAMDAILY
https://bit.ly/SahamDailyxTrimegah