FiberCo => kerjasama ISAT, Arsari Group dan Northstar Group

Kerja sama strategis antara Indosat Ooredoo Hutchison (ISAT), Arsari Group (milik Hashim Djojohadikusumo), dan Northstar Group yang diumumkan pada 23 Desember 2025 ini merupakan langkah “konsolidasi infrastruktur digital” terbesar di akhir tahun 2025. Fokus utamanya adalah pembentukan perusahaan patungan yang disebut sebagai FiberCo.

Detail FiberCo:
​1. Struktur Transaksi dan Nilai Investasi
Monetisasi Aset: Indosat mengalihkan aset jaringan serat optik (fiber optic) miliknya sepanjang kurang lebih 86.000 km. Nilai transaksi diperkirakan mencapai Rp 14,6 Triliun. Ini merupakan salah satu transaksi infrastruktur telekomunikasi terbesar di Indonesia.
​Kepemilikan: Entitas baru ini dimiliki secara bersama-sama oleh Indosat, Arsari Group, dan konsorsium Northstar. Kehadiran Hashim Djojohadikusumo (Arsari) dan Patrick Walujo (Northstar) menunjukkan dukungan modal dan pengaruh strategis yang sangat kuat.

​2. Peran Strategis Masing-Masing Pihak
​ISAT (Indosat): Bertindak sebagai penyedia aset utama dan penyewa utama (anchor tenant). Dengan menjual aset kabel ke FiberCo, ISAT beralih ke strategi Asset-Light. Artinya, ISAT tidak perlu lagi pusing dengan biaya perawatan kabel, melainkan fokus pada penjualan layanan internet dan AI.
​Arsari Group (Hashim Djojohadikusumo): Masuknya Hashim memberikan kepastian dukungan terhadap program pemerintah (terutama target pertumbuhan ekonomi 8%). Arsari berperan memastikan infrastruktur ini selaras dengan kepentingan strategis nasional dan ketahanan digital.
​Northstar Group: Berperan sebagai pengelola investasi dan mitra finansial yang berpengalaman dalam membawa perusahaan infrastruktur digital ke skala global.

​3. Mengapa “Fiber Optik” Begitu Penting?
​Kerja sama ini bukan sekadar tentang kabel di bawah tanah, melainkan tentang Data Center dan AI (Kecerdasan Buatan):
​Jalan Tol Informasi: Data Center berkapasitas besar tidak akan berguna tanpa jaringan fiber optik yang cepat dan stabil. FiberCo akan menjadi “jalan tol” yang menghubungkan pusat-pusat data di seluruh Indonesia.
​Latensi Rendah: Untuk menjalankan teknologi AI, diperlukan latensi (hambatan sinyal) yang sangat rendah, yang hanya bisa dicapai melalui jaringan fiber optik yang terintegrasi secara luas.

​4. Dampak Bagi Emiten Terkait (ISAT & WIFI)
​ISAT: Mendapat dana segar (cash) yang sangat besar. Dana ini bisa digunakan untuk ekspansi jaringan 5G atau dibagikan sebagai Dividen Spesial di tahun 2026.
WIFI (Solusi Sinergi Digital): Meskipun berbeda perusahaan, WIFI sering dikaitkan karena Arsari Group juga memiliki kepentingan di sana. Pasar berekspektasi adanya kolaborasi antara jaringan FiberCo (ISAT-Arsari) dengan jaringan kabel WIFI yang ada di sepanjang jalur kereta api (Java Backbone).

​Kerja sama ISAT, Arsari, dan Northstar menciptakan ekosistem digital yang lengkap: ISAT punya pelanggan dan layanan, Northstar punya pendanaan, dan Arsari punya posisi strategis nasional. Ini adalah persiapan besar untuk menjadikan Indonesia sebagai hub teknologi digital di Asia Tenggara pada 2026.

Dampak pembentukan FiberCo (Indosat, Arsari, dan Northstar) terhadap kinerja keuangan ISAT pada awal tahun 2026:
​1. Injeksi Kas Besar (Cash Infusion)
​Dengan nilai transaksi sekitar Rp 14,6 Triliun, ISAT akan mencatatkan aliran kas masuk yang sangat signifikan.
​Dampak Laporan Keuangan: Posisi kas pada Neraca (Balance Sheet) akan melonjak drastis. Dana ini kemungkinan besar akan digunakan untuk melunasi utang berbunga tinggi atau mendanai belanja modal (Capex) untuk pengembangan jaringan 5G dan teknologi AI tanpa perlu meminjam ke bank lagi.
​2. Perubahan dari Model Bisnis Asset-Heavy ke Asset-Light
​Sebelumnya, ISAT harus menanggung biaya pemeliharaan dan penyusutan (depreciation) dari 86.000 km kabel serat optik tersebut.
​Efisiensi Biaya: Biaya penyusutan di laporan laba rugi akan menurun. Sebagai gantinya, ISAT akan membayar biaya sewa penggunaan jaringan kepada FiberCo.
Margin Keuntungan: Jika biaya sewa ini lebih rendah dibandingkan biaya perawatan dan penyusutan aset lama, maka EBITDA Margin ISAT di Q1 2026 berpotensi meningkat secara persentase.
3. Keuntungan Investasi (Investment Income)
​Karena ISAT masih memegang 45% saham di FiberCo, ISAT tidak kehilangan aset tersebut sepenuhnya.
​Metode Ekuitas: ISAT akan mencatatkan bagian laba dari FiberCo sebagai pendapatan investasi. Jika FiberCo berhasil menarik klien lain (selain Indosat) untuk menggunakan jaringannya, maka ISAT akan mendapat “keuntungan ganda”: efisiensi operasional dan bagi hasil keuntungan dari FiberCo.
​4. Potensi Dividen Spesial
​Investor biasanya sangat menantikan poin ini. Dengan adanya dana segar Rp 14,6 T, ada peluang bagi manajemen ISAT untuk mengusulkan Dividen Spesial pada RUPS Tahunan 2026.
​Sentimen Pasar: Jika manajemen memberikan sinyal pembagian dividen dari hasil transaksi ini, harga saham ISAT bisa mendapatkan dorongan positif yang kuat (bullish) menjelang musim dividen (April-Mei 2026).

​Secara keseluruhan, laporan keuangan Q1 2026 ISAT diprediksi akan terlihat “lebih bersih” dan lebih efisien. Strategi ini sangat mirip dengan apa yang dilakukan perusahaan telekomunikasi global di Amerika dan Eropa yang memisahkan infrastruktur kabel/menara dari layanan konsumennya.

Perhatikan pengumuman hasil kinerja tahunan (Full Year 2025) yang biasanya keluar di Februari 2026. Di sana, manajemen akan memberikan panduan (guidance) lebih detail mengenai bagaimana uang Rp 14,6 Triliun tersebut akan digunakan.

Potensi pergerakan harga saham ISAT dan WIFI pasca-pengumuman jumbo ini, karena kedua emiten ini merespons dengan cara yang berbeda secara teknikal dan fundamental.
​1. PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT)
​Pengalihan aset serat optik senilai Rp 14,6 Triliun adalah langkah monetisasi yang sangat cerdas.
​Sentimen Fundamental: Dana segar ini memperkuat rasio utang dan likuiditas ISAT. Dengan menjadi asset-light, beban penyusutan infrastruktur kabel akan berkurang di laporan keuangan 2026, yang berpotensi menaikkan Net Profit Margin. Pasar melihat ISAT sedang bertransformasi menjadi perusahaan teknologi AI.

2. PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)
​Meskipun tidak terlibat langsung dalam kesepakatan FiberCo secara administratif, WIFI menjadi penerima dampak sentimen (proxy) paling besar karena faktor Hashim Djojohadikusumo.
​Sinergi Operasional: WIFI memiliki infrastruktur serat optik di sepanjang jalur kereta api (Java Backbone). Jika FiberCo milik ISAT-Arsari-Northstar melakukan interkoneksi dengan jaringan milik WIFI, maka utilitas kabel WIFI akan melonjak drastis.
​Spekulasi Akuisisi/Konsolidasi: Pasar berspekulasi bahwa WIFI bisa menjadi target konsolidasi selanjutnya atau setidaknya mendapatkan kontrak kerja sama eksklusif untuk wilayah Jawa.
Potensi Pergerakan: Saham WIFI cenderung jauh lebih volatil dibandingkan ISAT. Berita ini bisa memicu kenaikan volume transaksi harian secara signifikan.

​Perbandingan Strategis 2026

Indikator

Profil Risiko

ISAT => Moderat (Bluechip)

WIFI=> Tinggi (Growth/Small Cap)

Daya Tarik Utama

ISAT => Dividen & Efisiensi Operasional

WIFI=>  Ekspansi Jaringan & Rumor Strategis

Korelasi dengan Hashim

ISAT => Melalui kemitraan FiberCo

WIFI=> Melalui kepemilikan saham langsung/afiliasi

​Untuk Jangka Panjang: ISAT lebih menarik karena fundamentalnya semakin solid dengan strategi asset-light dan dukungan pemain besar (Astra, Ooredoo, CK Hutchison, dan kini Arsari).
​Untuk Trading Jangka Pendek: WIFI menawarkan potensi keuntungan persentase yang lebih tinggi karena kapitalisasi pasarnya yang lebih kecil, namun pastikan memantau support dan resistance dengan ketat.
​Langkah Selanjutnya:
Perhatikan jadwal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) ISAT di awal 2026, karena di sana detail pembagian keuntungan dari transaksi Rp 14,6 Triliun ini akan diperjelas.

 

Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi/Trading sepenuhnya ada di tangan pembaca. Saham Daily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi/Trading yang dilakukan oleh Pembaca.

Jika Anda ingin berlangganan Database Saham Daily dan mendapatkan Info Saham Terkini, klik link di bawah ini:

Langganan Database Sahamdaily & Info Saham Terkini

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *