Wacana BMRI melepas BRIS

Rencana pelepasan saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) merupakan bagian dari upaya restrukturisasi kepemilikan saham di BUMN perbankan syariah, dan bukan merupakan divestasi penuh ke pihak swasta, melainkan pengalihan ke entitas BUMN lainnya.
​Berikut detail-detail penting terkait rencana ini:
​1. Tujuan Utama Pelepasan Saham (Spin-Off)
​Rencana utama dari Kementerian BUMN adalah melakukan spin-off atau memisahkan BRIS dari statusnya sebagai anak perusahaan BMRI. Tujuannya adalah:
​Menjadikan BRIS Mandiri: BRIS diharapkan dapat menjadi entitas yang lebih mandiri, lebih fleksibel dalam mengambil keputusan bisnis, dan sejajar dengan bank-bank BUMN besar lainnya (seperti BMRI, BBRI, BBNI).
​Optimalisasi Portofolio BMRI: BMRI dapat lebih fokus pada bisnis inti bank konvensional dan pengembangan ekosistem digitalnya (seperti Livin’ by Mandiri).
​Penguatan Sektor Syariah: Menjadikan BRIS sebagai pemimpin industri keuangan syariah yang lebih kuat dan strategis di bawah payung investasi negara.

​2. Skema Pengalihan Kepemilikan (kepada Danantara)
​Rencana pelepasan saham ini tidak diarahkan ke investor asing atau publik secara penuh, melainkan kepada entitas milik negara:
​Target Pembeli: Saham mayoritas BRIS yang dimiliki BMRI (dan kemungkinan sebagian porsi BBNI dan BBRI) direncanakan akan dialihkan ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), yang merupakan semacam sovereign wealth fund atau pengelola aset strategis BUMN.
​Status BRIS: Jika pengalihan ke Danantara terlaksana, BRIS tidak lagi menjadi anak usaha BMRI, tetapi akan menjadi entitas yang berada langsung di bawah BPI Danantara/Pemerintah.
​Skema Transaksi: Detail skema masih belum final dan transparan. Skema yang memungkinkan meliputi:
​Penjualan Langsung (Treasury Sale): Danantara membeli saham BRIS dari BMRI (serta BBNI dan BBRI) secara tunai.
​Skema Saham Merah Putih: Mekanisme pengalihan kepemilikan antar entitas BUMN atau yang diatur oleh pemerintah.

​3. Persentase Saham yang Terlibat
​Kepemilikan saham BRIS saat ini (pasca-merger Bank Syariah BUMN pada 2021) adalah sebagai berikut:

Porsi BMRI: BMRI adalah pemegang saham mayoritas dan pengendali (51,47%). BMRI akan melepaskan porsi mayoritas ini kepada Danantara untuk mencapai status spin-off.
​Total Divestasi: Jika BMRI dan bank BUMN lainnya melepaskan seluruh kepemilikan, ini akan melibatkan sekitar 90% saham BRIS (selain porsi publik). Namun, yang paling krusial adalah pelepasan porsi pengendali milik BMRI.

​4. Status dan Jadwal Rencana
Belum Final dan Resmi: Hingga saat ini, rencana pengalihan saham BRIS ke Danantara masih dalam tahap kajian di tingkat Kementerian BUMN dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
​Keputusan RUPSLB: Rencana formal biasanya akan diumumkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dari entitas yang melakukan divestasi (BMRI), namun mata acara ini seringkali belum dikonfirmasi secara eksplisit di awal pengumuman.
​Target Waktu: Pejabat terkait (Menteri BUMN dan OJK) pernah menyatakan harapan agar proses ini dapat diselesaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama, namun tidak ada tanggal pasti yang diumumkan ke publik.

Dampak dari pelepasan (divestasi) saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) oleh pemegang saham mayoritasnya, yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), memiliki sisi positif dan negatif yang signifikan, terutama jika divestasi dilakukan kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
​Berikut rincian dampaknya bagi BMRI:
​Dampak Negatif (Jangka Pendek)
​1. Penurunan Kontribusi Laba Konsolidasi
​Sebagai pemegang saham mayoritas (saat ini sekitar 51,47%), BRIS memberikan kontribusi yang signifikan terhadap laba konsolidasi BMRI.
​Hilangnya Pendapatan: Dengan melepaskan saham mayoritas, BMRI akan kehilangan porsi laba bersih yang selama ini disumbangkan oleh BRIS.
​Estimasi Penurunan Laba: pelepasan seluruh kepemilikan saham BRIS berpotensi menyebabkan kemungkinan penurunan laba bersih konsolidasi BMRI sekitar 5% hingga 7%.
​2. Hilangnya Dukungan Operasional
​Dukungan Teknologi dan SDM: BMRI selama ini berfungsi sebagai induk yang kuat, memberikan dukungan vital, terutama dalam hal teknologi informasi, keamanan siber (misalnya saat insiden peretasan), dan pengembangan sumber daya manusia kepada BRIS. Hilangnya dukungan ini berpotensi menjadi tantangan operasional bagi BRIS, yang secara tidak langsung dapat memengaruhi nilai asset yang dimiliki BMRI.

​Dampak Positif (Jangka Pendek & Jangka Panjang)
​1. Perolehan Dana Segar (One-off Profit)
​Ini adalah dampak positif terbesar dan paling cepat. Jika saham BRIS dijual pada harga pasar atau harga premium, BMRI akan mencatatkan keuntungan penjualan (gain on sale) yang besar.
​Peningkatan Laba Tahun Berjalan: Dana segar dari hasil penjualan saham ini akan dicatat sebagai laba non-operasional (one-off profit), yang dapat mendongkrak laba bersih BMRI secara signifikan pada tahun transaksi dilakukan.
​Modal untuk Ekspansi: Dana yang diperoleh dapat digunakan BMRI untuk memperkuat permodalan, mendanai pertumbuhan kredit di sektor konvensional, atau membiayai inisiatif strategis lainnya, terutama di segmen digital.

​2. Fokus pada Bisnis Inti (Bank Konvensional dan Digital)
​Dengan tidak lagi menjadi pengendali BRIS, BMRI dapat lebih fokus mengalokasikan sumber daya, modal, dan perhatian manajemen sepenuhnya pada:
​Bisnis Bank Konvensional: Memperkuat pangsa pasar dan profitabilitas di segmen wholesale dan ritel konvensional.
​Pengembangan Digital: Mendorong pertumbuhan layanan digital banking unggulan BMRI (seperti Livin’ by Mandiri) tanpa harus membagi perhatian untuk entitas syariah.

​3. Peningkatan Free Float (Kepemilikan Publik) Saham BRIS
​Meskipun ini bukan dampak langsung pada BMRI, pelepasan saham oleh induk BUMN (BMRI, BBNI, BBRI) akan meningkatkan persentase saham yang beredar di publik (free float) BRIS, yang dapat membuat saham BRIS lebih likuid dan menarik bagi investor institusi global. Dalam jangka panjang, hal ini berpotensi meningkatkan nilai valuasi BRIS sebagai aset yang dilepas oleh BMRI.

​Aksi korporasi pelepasan saham BRIS oleh BMRI adalah pertukaran antara kontribusi laba yang konsisten (negatif) dengan perolehan dana tunai dan laba one-off yang besar (positif). Secara valuasi, pasar seringkali menanggapi positif perolehan dana segar yang besar, meskipun dampak jangka panjangnya tergantung pada bagaimana BMRI memanfaatkan dana hasil divestasi tersebut untuk pertumbuhan bisnis intinya.
​Jika skema pelepasan adalah kepada Danantara, transaksi ini juga sejalan dengan agenda pemerintah untuk ​Sentralisasi Pengawasan BUMN di bawah Danantara dan ​mendapatkan Dana Segar yang dapat digunakan oleh Danantara untuk proyek investasi strategis nasional.

Jika Anda ingin berlangganan Database Saham Daily dan mendapatkan Info Saham Terkini, klik link di bawah ini:

Langganan Database Sahamdaily & Info Saham Terkini

No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website: www.sahamdaily.com

Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi/Trading sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi/Trading yang dilakukan oleh Pembaca.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *