ULTJ

PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk, bergerak di industri makanan dan minuman. Di bagian minuman, Perusahaan memproduksi berbagai minuman seperti susu, jus buah, teh, minuman tradisional dan minuman kesehatan, yang diproduksi dengan teknologi UHT (Ultra High Temperature), dan dikemas dalam bahan kemasan aseptik. Di bagian makanan, Perusahaan memproduksi susu kental manis, susu bubuk, dan konsentrat jus buah tropis.

Susu Ultrajaya dan Teh Kotak sudah sangat terkenal di Indonesia.

Kinerja ULTJ di tahun 2023, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 1,17 Triliun, naik 21,7% dibandingkan di tahun 2022 Rp 960,79 Miliar. Penjualan bersih naik 8,44% yoy dari Rp 7,66 Triliun di tahun 2022 menjadi Rp 8,30 triliun di tahun 2023.

Terkait penjualan produk rendah gula, kontribusi penjualan teh kotak jasmine less sugar masih kurang dari 1 % jika dibandingkan total penjualan perusahaan, namun demikian penjualannya tercatat tumbuh 8% jika dibandingkan tahun 2022. ULTJ juga menjual produk Ultra Mimi Kids Stroberi yang kadar gulanya berkurang dari 13 gram menjadi 7 gram saja.

Susu UHT Full Cream diolah menggunakan pemanis dari laktosa, di antara produk susu, kontribusi penjualan produk ini mencapai 26%, penjualannya naik 8% juka dibandingkan tahun 2022.

Adanya rencana Pemerintah menerapkan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 76 tahun 2023 tentang rincian APBN TA 2024, dimana Pemerintah menargetkan mendapatkan pendapatan Cukai MBDK sekitar Rp 4,38 triliun.

 

Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan skenario pemenuhan kebutuhan susu untuk Program Minum Susu Gratis (PMSG) dengan rencana impor 2,15 juta ekor sapi perah (laktasi) per tahun dari empat negara yaitu 1,5 juta ekor sapi perah dari Brasil (sapi tropis), 500.000 ekor dari Amerika Serikat (jenis jersey), 100.000 ekor dari Australia dan 50.000 ekor dari Selandia baru. Impor ini bisa dilakukan oleh BUMN maupun Swasta Nasional dengan kewajiban melakukan budidaya atas sapi-sapi dari luar negeri tersebut. Impor ini dilakukan dikarenakan Neraca Susu Nasional Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, populasi sapi prah 513.557 ekor di tahun 2023, produksi susu nasional hanya 0,9 juta ton padahal kebutuhan regular 4,6 juta ton susu per tahun (masih kurang 3,7 juta ton susu per ton = harus impor sapi perah 0,9 juta ekor). Jika PMSG untuk siswa SD saja (24 juta siswa), kebutuhan susu tambahan per tahun mencapai 1,18 juta ton dan perlu sapi perah impor tambahan (diluar regular) 300 ribu ekor senilai Rp 13,5 Triliun (asumsi harga Rp 45 juta per ekor). Sehingga secara total, kebutuhan susu regular dan PMSG Siswa SD sebesar 5,78 juta ton, dengan produksi hanya 0,9 juta ton, masih kurang 4,88 juta ton per tahun yang dipenuhi dari penambahan 1,25 juta sapi perah impor (0,9 juta ekor regualr dan 300 ribu ekor PMSG) dengan kebutuhan anggaran Rp 40,5 Triliun. Beda lagi hitungannya jika PMSG menyasar Pra-SD, Siswa SD, SMP, SMA, santri, ibu hamil totalnya 82,9 juta jiwa maka kebutuhan susu tambahan per tahun 4,1 juta ton dan perlu sapi perah impor tambahan (di luar regular) 1,1 juta ekor senilai Rp 49,5 Triliun. Sehingga secara Total kebutuhan Susu Regular dan PMSG bagi 82,9 juta jiwa mencapai 8,7 juta ton, dengan produksi 0,9 juta ton masih kurang 7,8 juta ton per tahun yang dipenuhi dari penambahan 2 juta sapi perah impor (0,9 juta ekor regular dan 1,1 juta ekor PMSG) dengan kebutuhan anggaran 90 Triliun.

 

Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi / Trading sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi / Trading dari Pembaca.

Yuk download Aplikasi Sahamdaily di Playstore maupun di AppStore
Username dan Password : huruf  kecil dan angka minimal 8 digit, misal Username: budiman9, Password: budi1234

Jika Anda ingin bergabung Menjadi Premium Member Sahamdaily, klik link dibawah ini:

Join Membership

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *