PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) yang dulu awalnya bisnis dibidang industri kemasan kaleng, berubah fokus menjadi pengembang properti. Hal ini dimulai ketika di Tahun 2021, PT Multi Artha Pratama (MAP) yang bergerak dibidang properti mengambil alih saham perusahaan sebanyak 328 juta lembar atau setara 80%, dengan masuknya MAP sebagai pemegang saham mayoritas maka PANI menjadi pengembang properti di bawah bendera Group Agung Sedayu dan Group Salim. Saham MAP dimiliki 50% oleh PT Agung Sedayu (ASG) dan 50% lainnya dimiliki PT PT Tunas Mekar Jaya. MAP memegang 11,91 miliar saham (88,07%) saham PANI, sedangkan publik memgang 1,61 Miliar saham (11,93%). ASG terdiri dari dua entitas yaitu 50% dimiliki Susanto Kusumo dan Steven Kusumo melalui PT Cahaya Bintang Sejahtera, sedangkan Sugianto Kusuma (Aguan) bersama keluarganya melalui PT Cahaya Kusuma Abadi Sejahtera memiliki 50% saham sisanya.
PANI telah mengakuisisi lahan sebesar 762 hektar yang terletak di PIK2. Pada Kuartal I 2023 PANI meraih pendapatan Rp 919 Miliar naik 695% jika dibandingkan dengan Kuartal I 2022, hal ini didukung penjualann real estate dari Rumah Tinggal dan Tanah Kavling hingga 36 kali lipat dari Kuartal I 2022. Laba bersih sebesar Rp 446 Miliar dengan Total Asset PANI mencapai Rp 16,3 Triliun naik 3% bila dibandingkan dengan posisi akhir Tahun 2022 yaitu senilai Rp 15,9 Triliun. Posisi Persediaan Rp 12,7 Triliun terdiri dari tanah yang sedang dikembangkan Rp 4,7 Triliun dan tanah yang belum dikembangkan Rp 5,6 Triliun, persediaan lain-lainya seperti bangunan dalam Tahap Konstruksi Rp 2,3 Triliun. Di Tahun 2023 PANI menargetkan capaian pra penjualan sebesar Rp 2,1 Triliun, sedangkan pra penjualan Q1 2023 mencapai Rp 543 Miliar (25% dari target), untuk capex dianggarkan per 31 Mar 2023 sebesar Rp 367 Miliar dan hingga Q1 2023 baru menyerap Rp 2,4 Miliar.
Dalam RUPST 19 Juni 2023 Sugianto Kusuma alias Aguan diangkat menjadi Presiden Direktur PANI menggantikan Prili Budi Pasravita Soetantyo. Aguan sendiri sebagai pendiri Agung Sedayu Group (ASG) yang mengembangkan proyek perumahan, pertokoan, apartemen dan kawasan niaga hingga kawasan industri yaitu Sedayu Square, Green Sedayu Biz Park Cakung, Green Sedayu Biz Park Daan Mogot. Aguan memulai karirnya dengan turut serta membangun perusahaan properti yaitu Grup Agung Podomoro bersama Trihatma Kusuma Haliman, kemudian Aguan membangun bisnis properti bersama Agung Sedayu. ASG dulunya merupakan perusahaan kontraktor untuk ruko kemudian ekspansi ke bisnis properti komersil, dulu di Tahun 1991 ada bangun Harco Mangga Dua yang merupakan mal elektronik pertama di Indonesia. Kemudian Taman Anggek Residence, Kelapa Gading Square, Puri Mansion, Ancol Mansion, Grand Galaxy dan Green Sedayu Biz Park. Aguan juga menjalin hubungan bisnis dengan Tommy Winata hingga bersama-sama merintis Grup Artha Graha, dimana kerjsama ini sukses mendirikan Pasific Place, Menara Global, SCBD hingga Mall Artha Gading.
Saat ini Aguan lebih banyak sibuk di Yayasan Budda Tzu Chi Indonesia yang mana baru-baru ini Presiden Joko Widodo meresmikan Tzu Chi Hospital di Pantai Indah Kapuk pada tanggal 12 Jun 2023.
Update proyek PIK2 https://www.sedayuindocitypik2.com/progres-pik-2.html
Tentang PIK 2 : PIK 2 – The New Jakarta City (pik2newjakarta.com)
PANI dan BSDE ditetapkan menjadi Proyek Strategis Nasional pada 18 Maret 2024, nilai investasi kedua proyek PSN tersebut diperkirakan mencapai 83,54 Triliun. Untuk PANI sendiri PSN PIK 2 berupa Green Area dan Eco-city dengan nilai investasi sekitar Rp 65 Triliun dimana Kawasan PIK2 ini akan terhubung dengan jalan tol kamal-teluknaga-rajeg. PIK 2 Tropical concept memiliki lahan seluas 1000 hektar lebih yang dikembangkan untuk ekowisata hingga wisata kuliner. Sedangkan BSDE diperkirakan nilai investasi sekitar Rp 18,54 Triliun yang akan dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus di BSD City.
PANI mencatatkan pra penjualan sebesar Rp 1,5 Triliun di Q1 2024, angka tersebut setara 27% dari target pra penjualan tahun 2024 yaitu Rp 5,5 Triliun. Hal ini disebabkan oleh rampungnya akusisi tujuh anak perusahaan baru (dengan nilai Rp 9,5 Triliun, dana berasal dari Right Issue kedua yang memperoleh dana Rp 10,5 Triliun) dengan 12 proyek property dimana property-property tersebut berkontribusi pada penjualan PANI pada Q1 2024.
Kinerja PANI di Q1 2024, laba bersih turun 31,85% yoy menjadi Rp 122,37 miliar dibandingkan Q1 2023 Rp 179,59 miliar. Pendapatan turun 27,01% yoy menjadi Rp 640,35 miliar dibandingkan Q1 2023 Rp 877,43 miliar.
Jika Anda ingin bergabung Menjadi VIP Member Sahamdaily, klik link dibawah ini:
Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi Pembaca
No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website : www.sahamdaily.com