Adanya rencana pemerintah untuk menerapkan cukai terhadap produk plastik, cukai alat makan dan minum sekali pakai, serta cukai minuman berpemanis dalam kemasan,tentu akan berimbas pada penggunaan kantong kertas yang berdampak positif terhadap emiten-emiten produsen kertas seperti ALDO (PT Alkindo Naratama Tbk), SPMA (PT Suparma Tbk), INKP (PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk), TKIM (PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk), SMKL (PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk).
Saham ALDO
diproyeksikan laba bersih naik 40% menjadi Rp 105 miliar dan penjualan naik 25% menjadi Rp 1,7 Triliun di Tahun 2022, hal ini seiring dengan tingginya permintaan dari bisnis pengiriman (packaging) terutama dari e-commerce. Secara kinerja keuangan hingga Q3 2021 kenaikan penjualan bersih 33,2% yoy menjadi Rp 1,042 Triliun, Laba bersih naik 56,2% menjadi Rp 53,8 Miliar. Di tahun 2021 ALDO melakukan Right Issue dengan target dana Rp 157 Miliar yang akan digunakan untuk meningkatkan kepemilikannya di Swisstex dan ALFA (PT Alfa Polimer Indonesia) keduanya dari 51% menjadi 99%. ALFA yang bergerak di Polimer berbasis air, hingga Q3 2021 mencetak penjualan bersih Rp 177,5 Miliar naik 45,1% dibandingkan penjualan bersih 9M 2020 yaitu Rp 122,4 Miliar. ALFA saat ini memproduksi Produk Water Based Polymer dengan tiga merek dagang yaitu ALFACHEM, ALFABOND, dan ALFACOAT yang digunakan sebagai perekat dan pelapis untuk Industri kertas, tekstil, pelapis atap, kayu & furniture. ALDO saat ini tengah memasang mesin kedua untuk brown paper manufacturer yang ditargetkan memasuki tahap commissioning pada Mei 2022 dimana ALDO menghabiskan capex RP 385 miliar yang terbagi dalam dua tahun untuk pemasangan mesin tersebut. ALDO juga mendukung penerapan energi terbarukan dan ekonomi hijau melalui pemanfaatan energi surya untuk itulah ALDO bekerja sama dengan Shinzen Energy (PT ATW Alam Hijau) dengan melakukan pemasangan solar panel (PLTS) pada salah satu pabrik anak usahanya yaitu PT Eco Paper Indonesia yang bergerak di bidang produksi kertas olahan dari kertas daur ulang. Melalui pemasangan teknologi solar panel dari Jepang dengan daya 3,6 MW tersebut akan memberikan efisiensi biaya sebesar 19% per kwh di bawah biaya pemakaian dari PLN. Dengan pemasangan PLTS ini, pihak ALDO tidak mengeluarkan biaya investasi capex, yang melakukan investasi adalah perusahaan solar panel bersama perusahaan Jepang sedangkan PT Eco Paper Indonesia membayar biaya seperti pembayaran kepada PLN sehingga selain hemat secara penggunaan energi juga terbilang hemat secara biaya pemakaian listrik. ALDO secara konsisten menerapkan prinsip bisnis berkelanjutan dimana salah satu lini bisnis ALDO memanfaatkan sampah kertas yang di daur ulang menjadi brown paper yang lebih ramah terhadap lingkungan, ALDO mampu mengolah sekitar 100.000 ton sampah kertas per tahun untuk dijadikan brown paper.
Saham SPMA
Membukukan penjualan Rp 2,7 Triliun di 2021 meningkat 27,8 % year on year dari Rp 2,15 Triliun tahun 2020. Sedangkan laba tahun berjalan mencapai Rp 294,3 miliar, naik 81,1% dari 162,5 miliar year on year. Kenaikan penjualan bersih tersebut disebabkan oleh kenaikan kuantitas penjualan produk kertas dan harga jual rata-rata produk kertas masing-masing sebesar 6% dan 17,9%. Untuk serapan capex hingga Nov 2021, SPMA telah menyerap 95% dimana di tahun 2021 SPMA menganggarkan capex senilai USD 2,6 juta, penggunaan capex 2021 untuk menambah mesin converting dan rewinding. Jika di tahun tahun sebelumnya SPMA untuk proyek Paper Machine PM 10 menelan investasi sebsar USD 32,1 juta yang direncanakan produksi komersial di Maret 2022. Rencananya PM 10 ini memiliki kapasitas mencapai 54.000 MT dengan rencana produksi yaitu produk hand towel (HT) 49%, Wrapping Kraft (WK) 33% dan kertas laminasi MG sebanyak 18%. Di Tahun 2022 SPMA optimis pertumbuhan penjualan mampu menyentuh double digit
Saham INKP
hingga Q3 2021 laba bersih naik 35,97% yoy menjadi USD 390,8 juta dari USD 287, 4 juta secara tahunan, pendapatan naik 14,4% yoy menjadi USD 2,51 miliar setara RP 35,6 Triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu USD 2,19 Miliar. INKP yang beroperasi sejak 1976 ini merupakan perusahaan yang memproduksi bubur kertas, kertas budaya dan industri , pengemasan dan industri, dimana pabriknya berlokasi di Tangeran dan Serang di Jawa Barat dan di Perawang , Riau Sumatera
Saham TKIM
hingga Q3 2021 penjualan naik 14,49% menjadi USD 744,4 juta setara Rp 10,6 Triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu USD 650,2 juta. Laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk naik 4,39% menjadi USD 175,6 juta dari USD 168,2 juta yoy.
Saham SMKL
PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) emiten yang bergerak dibidang packaging berbahan dasar karton atau kertas cokelat menyediakan total packaging solutions integrated with logistics sebagai bagian dari strateginya untk mencapai pertumbuhan sebesar 15% di tahun 2022. Dengan dukungan 170 Truk yang sudah terpasang sistem GPS Tracking siap mengantar pesanan dengan gudang-gudang yang tersebar dibeberapa lokasi Tigaraksa, Cikarang, dan Surabaya. SMKL telah mengantongi sertifikasi Forest Stewardship Council (FSC) artinya produk yang digunakan berasal dari hutan dengan pengelolaan yang baik dan memberikan manfaat bagi lingkungan, ekonomi dan sosial. SMKL juga berencana menggunakan Solar Panel untuk mengurangi penggunaan karbon di Pabrik. Menyambut era karbon tax, SMKL memiliki mesin untuk mengumpulkan waste paper untuk dikirimkan kembali ke pabrik kertas agar dapat di daur ulang. Hingga Q3 2021, SMKL berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan 22% yoy yang berasal dari segmen Carton Box Rp 872,6 Miliar, offset printing Rp 355 miliar, pre-reprint Rp 232,8 miliar, rigid box Rp 73,9 Miliar. laba bersih naik 268,3% yoy menjadi 72,1 Miliar dari tahun sebelumnya Rp 19,6 miliar. SMKL juga mencanangkan ekspansi usaha hingga Tahun 2025 melalui pembangunan pabrik Corrugated carton box untuk mencapai target produksi sebesar 5.500 ton dimana pembangunan pabrik akan menempati areal seluas 25 hektar berlokasi di Batang, Jawa Tengah.
Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi Pembaca.
Jika Anda ingin bergabung Menjadi Premium Member Sahamdaily, klik link dibawah ini:
Jika ingin membuka Rekening Dana Nasabah guna trading atau investasi di Saham, bisa klik link
https://app.investasiku.id/referral/SAHAMDAILY
https://bit.ly/SahamDailyxTrimegah