Prediksi harga emas & emiten-emiten yang terkena dampaknya

Prediksi harga emas, terutama setelah serangkaian masalah kredit perbankan AS (First Brands, Tricolor, Zions, Western Alliance), cenderung sangat bullish (cenderung naik). Kenaikan harga emas ini didorong oleh respons pasar terhadap peningkatan ketidakpastian dan ekspektasi perubahan kebijakan moneter.
​Berikut detail prediksi harga emas berdasarkan analisis pasar dan proyeksi dari lembaga keuangan besar:
​1. Prediksi Jangka Pendek (Respons Cepat)
​Dalam jangka pendek, harga emas menunjukkan lonjakan tajam sebagai reaksi langsung terhadap sentimen “risk-off” di pasar.

Krisis Kredit Amerika Serikat

Kebangkrutan dan kerugian kredit yang dialami bank-bank Amerika Serikat meningkatkan kecemasan pasar terhadap kesehatan sistem keuangan global. Hal ini mendorong permintaan emas sebagai safe haven yang tidak terpengaruh oleh risiko kredit bank.

Rekor Harga

Emas telah mencetak rekor tertinggi baru sepanjang masa. Harga emas menembus level signifikan, bahkan mencapai di atas USD 4.300 per troy ons (as per 17 Oct 2025)

Perubahan ekspektasi The Fed

Masalah kredit yang menyebar meningkatkan tekanan pada The Fed untuk mempertimbangkan pelonggaran kebijakan moneter (penurunan suku bunga). Ekspektasi penurunan suku bunga menekan yield obligasi dan membuat emas lebih menarik, mendorong harganya naik.

2. Prediksi Jangka Menengah hingga Panjang (2025-2026)
​Prediksi dari lembaga-lembaga keuangan global menunjukkan optimisme yang signifikan untuk harga emas, didukung oleh faktor struktural jangka panjang dan pandangan ekonomi makro.
​A. Proyeksi Lembaga Keuangan
​Beberapa proyeksi harga emas untuk tahun 2026 yang diumumkan oleh bank investasi besar:

Goldman Sachs, target harga emas di tahun 2026 (per troy ons) USD 4.900 (dinaikkan dari target sebelumnya), didorong oleh permintaan struktural yang kuat dari bank Sentral dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter The Fed.

JP Morgan, target harga emas di tahun 2026 (per troy ons) USD 4.250, skenario bullish ekstrim USD 5.000, menyoroti ketidakpastian pasar global, isu ekonomi dan politik yang mempengaruhi laju inflasi.

Societe Generale, target harga emas di tahun 2026 (per troy ons) USD 5.000, proyeksi arus masuk dana ke emas yang melampaui perkiraan, didorong oleh tren safe haven yang berkelanjutan.

Bank of America, target harga emas di tahun 2026 (per troy ons) USD 5.000, prediksi didasarkan pada proyeksi peningkatan permintaan dan peningkatan ETF emas

Analisis pasar lainnya, target harga emas di tahun 2026 (per troy ons) USD 4.200 – 5.500, beragam analis pasar lainnya menunjukkan harga yang optimis, dengan potensi tertinggi mencapai sekitar USD 5.500 per troy ons pada tahun 2026.

B. Faktor Pendorong Utama Prediksi Kenaikan (Bullish Drivers)
Permintaan Bank Sentral: Bank sentral di seluruh dunia, terutama di Asia, terus menjadi pembeli emas utama (disebut conviction buyers) sebagai upaya diversifikasi cadangan mereka dari Dolar AS dan untuk lindung nilai terhadap ketegangan geopolitik.
​Pergeseran Kebijakan Moneter The Fed: Prediksi konsensus adalah bahwa The Fed akan menghentikan kenaikan suku bunga dan beralih ke pelonggaran (penurunan suku bunga) pada tahun 2026 untuk merespons melemahnya ekonomi atau krisis kredit. Suku bunga yang lebih rendah secara langsung meningkatkan daya tarik Emas.
Inflasi & Ketidakpastian Geopolitik: Emas tetap menjadi lindung nilai utama terhadap inflasi (walaupun inflasi mungkin turun, kekhawatiran masih ada) dan ketidakpastian geopolitik (seperti konflik perdagangan AS-Tiongkok).
Permintaan ETF dan Spekulan: Pelonggaran kebijakan The Fed diperkirakan akan mendorong arus masuk dana melalui Exchange Traded Funds (ETF) yang berinvestasi di Emas, menambah tekanan beli.

​Secara keseluruhan, dampak dari krisis kredit di AS telah menjadi katalisator kuat yang mendorong harga emas melampaui rekor sebelumnya. Prediksi jangka menengah hingga panjang sebagian besar optimistis (bullish), dengan banyak institusi besar menargetkan kisaran harga antara USD 4.000 hingga USD 5.000 per troy ons pada tahun 2026. Investor melihat Emas sebagai aset yang tidak hanya melindungi dari inflasi, tetapi juga dari risiko sistemik di sektor perbankan dan kredit.

Harga emas naik ke rekor tertinggi baru untuk sesi keempat berturut-turut pada hari Kamis, melampaui USD 4.300 per ons karena investor mencari keamanan di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok dan penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung. Logam mulia telah melonjak lebih dari 60% sepanjang tahun ini, didukung oleh pembelian bank sentral yang kuat, ekspektasi penurunan suku bunga yang agresif, dan meningkatnya risiko geopolitik. Komentar terbaru Ketua Fed Jerome Powell tentang tanda-tanda melemahnya pasar tenaga kerja membuat investor hampir sepenuhnya memperhitungkan penurunan suku bunga 25 bps pada pertemuan bulan ini, dengan kemungkinan lainnya pada bulan Desember, meningkatkan daya tarik emas dalam lingkungan suku bunga rendah. Di sisi perdagangan, para pejabat AS pada hari Rabu mengutuk pembatasan ekspor tanah jarang yang lebih ketat oleh Tiongkok, memperingatkan bahwa hal itu mengancam rantai pasokan global dan menandakan potensi tindakan balasan AS.

​Berikut emiten-emiten utama di Indonesia yang diuntungkan dari kenaikan harga emas:
​Emiten Produsen Emas Utama di BEI
​1. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM)
Merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pertambangan dan pengolahan logam mulia secara terintegrasi (dari hulu ke hilir). ANTM memiliki keunggulan struktural yang kuat karena memproduksi, memurnikan, dan menjual emas batangan bersertifikat London Bullion Market Association (LBMA) melalui unit bisnis Logam Mulia. Sertifikasi ini memastikan emas ANTM dapat diterima di pasar internasional dengan harga premium. Kenaikan harga emas secara langsung mendongkrak pendapatan dan laba bersih ANTM secara signifikan, karena mereka mengendalikan seluruh rantai nilai.


​2. PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA)
Salah satu pemain utama di sektor pertambangan yang fokus pada emas dan tembaga, dengan aset utama seperti Tambang Tujuh Bukit di Banyuwangi. MDKA memiliki cadangan emas yang besar dan proyek-proyek pengembangan yang terus berjalan. Kinerja MDKA, meskipun terdiversifikasi dengan tembaga, memiliki korelasi kuat dengan emas. MDKA juga memiliki anak perusahaan yang baru melantai di bursa, yaitu PT Merdeka Gold Resources Tbk. (EMAS), yang juga diuntungkan secara langsung.


​3. PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI)
Perusahaan yang berfokus hampir 100% pada penambangan dan pengolahan bijih emas. ARCI sering dianggap sebagai salah satu emiten yang memberikan eksposur paling murni terhadap pergerakan harga emas global di BEI. Pergerakan harga sahamnya cenderung terikat sangat erat dengan fluktuasi harga emas internasional. Kenaikan harga emas langsung berdampak masif pada pendapatan ARCI, menjadikannya pilihan utama bagi investor yang mencari keuntungan maksimal dari lonjakan harga emas.


​4. PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS)
Anak perusahaan dari Grup Bumi Resources yang berfokus pada eksplorasi dan pengembangan tambang emas serta mineral lainnya. BRMS tengah mengembangkan fasilitas pengolahan emas yang besar. Kenaikan harga emas memberikan katalis positif kuat terhadap prospek pendapatan mereka di masa mendatang dan meningkatkan valuasi cadangan emas mereka.

​5. PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB)
Berfokus pada eksplorasi dan produksi emas, mengelola tambang emas di Indonesia dan Malaysia. PSAB juga memiliki korelasi yang tinggi dengan pergerakan harga emas. Peningkatan harga emas dapat membantu perusahaan memperbaiki kondisi keuangannya dan melunasi utang-utang yang signifikan. Saham PSAB seringkali menunjukkan reli yang kuat saat harga emas menguat tajam.


​6. PT United Tractors Tbk. (UNTR)
​Walaupun dikenal sebagai distributor alat berat dan kontraktor, UNTR memiliki lini bisnis pertambangan emas yang substansial melalui akuisisi Tambang Emas Martabe. Emas menjadi pendorong pendapatan yang penting bagi UNTR, selain batubara dan alat berat. Kenaikan harga emas memberikan diversifikasi pendapatan dan mendukung kinerja laba UNTR, meskipun tidak sepenuhnya “emas murni.”

​Jenis Emiten Lain yang Diuntungkan
​Selain penambang, beberapa emiten lain juga mendapat sentimen positif, meskipun dampaknya tidak secara langsung dari operasi tambang:
​Emiten Perhiasan Emas: Misalnya PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA). Meskipun mereka membeli emas sebagai bahan baku, kenaikan harga emas sering kali diikuti oleh peningkatan demand retail karena masyarakat melihat emas sebagai investasi yang sedang booming. Selain itu, harga jual perhiasan mereka juga dapat disesuaikan mengikuti tren harga emas.
​Emiten Diversifikasi Aset: Perusahaan holding atau investasi yang memiliki kepemilikan saham pada emiten-emiten emas di atas (misalnya, emiten yang terkait dengan Grup Merdeka atau Grup Astra).

Ketika Harga Emas Global naik tajam dan/atau Kurs USD/IDR melemah (Rupiah terdepresiasi), pendapatan perusahaan (yang sebagian besar berupa ekspor dalam USD) akan melonjak signifikan dalam mata uang Rupiah, sehingga Laba Bersih mereka meningkat drastis. Inilah yang mendorong reli harga saham-saham emiten emas di BEI.

​Secara umum, emiten tambang emas mendapatkan keuntungan dari dua faktor makro:
Peningkatan Harga Jual (Dolar AS): Harga emas global (XAU/USD) naik karena ketidakpastian ekonomi dan kebijakan suku bunga rendah/pelonggaran The Fed.
​Peningkatan Pendapatan (Rupiah): Semua penjualan emas diekspor dan menggunakan Dolar AS. Jika Rupiah melemah (USD/IDR naik), Dolar yang diterima perusahaan akan dikonversi menjadi Rupiah yang lebih banyak, menggandakan windfall profit (keuntungan tak terduga).

Jika Anda ingin berlangganan Database Saham Daily dan mendapatkan Info Saham Terkini, klik link di bawah ini:

Langganan Database Sahamdaily & Info Saham Terkini

No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website: www.sahamdaily.com

Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi/Trading sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi/Trading yang dilakukan oleh Pembaca.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *