PT WIR Asia Tbk (WIRG), perusahaan teknologi terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara yang berfokus pada pengembangan teknologi imersif seperti Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan Artificial Intelligence (AI), serta blockchain dan Web3. Potensi WIRG dapat dilihat dari beberapa aspek:
1. Dominasi di Sektor Teknologi Imersif dan Metaverse:
Pelopor Metaverse di Indonesia: WIRG dikenal sebagai perusahaan pengembang metaverse terbesar di Indonesia. Mereka memiliki kemampuan untuk menciptakan dunia virtual yang interaktif dan memungkinkan interaksi antara dunia nyata dan virtual.
Peluang Pasar Metaverse yang Besar: Riset menunjukkan bahwa pasar metaverse memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar. WIRG berpeluang menjadi pemain kunci dalam industri ini, bahkan disebut-sebut sebagai “the next big things in internet”.
Keterlibatan dalam Proyek Pemerintah: WIRG berpeluang besar dalam rencana pemerintah Indonesia untuk membangun metaverse Indonesia G20 Virtual Reality Nusantara, yang akan melibatkan BUMN dan konglomerat besar.
2. Portofolio Solusi Digital yang Beragam dan Inovatif:
Teknologi AR, VR, AI, dan Blockchain: WIRG tidak hanya terpaku pada metaverse, tetapi juga mengembangkan solusi berbasis AR, VR, AI, API quick commerce, dan blockchain. Ini menunjukkan diversifikasi teknologi yang kuat.
Aplikasi Lintas Industri: Solusi dan platform WIRG dapat diterapkan di berbagai industri, seperti kesehatan, pendidikan, periklanan, penerbangan, dan game. Contohnya, mereka telah berkolaborasi dengan Alfamart untuk platform belanja virtual Alfamind, dan dengan Cakap untuk platform pembelajaran bahasa online.
Inovasi dalam Pendidikan: WIRG memanfaatkan AI, AR, dan blockchain untuk mengatasi tantangan di sektor pendidikan, seperti kekurangan guru dan literasi digital. Mereka bahkan menjalin kolaborasi dengan fakultas kedokteran untuk simulasi medis dan terapi fobia menggunakan teknologi imersif.
3. Keunggulan Kompetitif:
Rekam Jejak Terbukti: Sejak berdiri pada 2009, WIR Group telah menangani lebih dari 1000 proyek di lebih dari 20 negara, membangun kredibilitas yang kuat.
Paten Teknologi: WIRG memiliki 5 aset paten yang telah teregistrasi, menunjukkan keunggulan inovasi dan perlindungan terhadap kekayaan intelektual.
Fleksibilitas Platform: WIRG memiliki fleksibilitas dalam menyediakan platform kepada pengguna, dengan tingkat replikasi yang tinggi dan kustomisasi minimal.
Tantangan yang Perlu Diperhatikan:
Volatilitas Harga Saham: Saham WIRG sempat mengalami koreksi signifikan, sebagian dipicu sentimen pasar terhadap saham teknologi dan pengetatan kebijakan moneter global.
Margin Laba yang Tipis: Meskipun pendapatan tumbuh, margin laba kotor dan laba bersih WIRG terbilang kecil dibandingkan standar industri.
Persaingan Industri: Industri teknologi semakin ketat, membutuhkan inovasi dan adaptasi berkelanjutan.
Secara keseluruhan, potensi PT WIR Asia Tbk terlihat sangat menjanjikan, terutama dengan posisi mereka sebagai pemimpin di bidang teknologi imersif dan metaverse, diversifikasi solusi digital.
Jika Anda ingin berlangganan Database Saham Daily dan mendapatkan Info Saham Terkini, klik link di bawah ini:
No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website: www.sahamdaily.com
Kinerja keuangan WIRG di Q1 2025
PT WIR Asia Tbk (WIRG) telah merilis laporan kinerja keuangan untuk Q1 2025 yang menunjukkan pertumbuhan positif meskipun tipis. Berikut adalah rinciannya:
Pendapatan Konsolidasian
WIRG mencatat pendapatan konsolidasian sebesar Rp 673,3 miliar pada Q1 2025.
Angka ini menunjukkan peningkatan tipis sebesar 0,1% dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya (Q1 2024) yang sebesar Rp 672,6 miliar.
Pertumbuhan pendapatan ini terutama didorong oleh segmen penjualan barang dan komisi transaksi, yang naik sebesar 2,7% menjadi Rp 592,3 miliar dari Rp 576,7 miliar pada Q1 2024. Segmen ini mencakup pendapatan dari penjualan produk digital melalui platform, penjualan berbagai barang melalui platform interaktif, dan komisi transaksi melalui platform interaktif.
Beban Pokok Pendapatan
Beban pokok pendapatan pada Q1 2025 tercatat sebesar Rp 591,2 miliar.
Angka ini juga meningkat tipis sebesar 0,1% atau sekitar Rp 0,4 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (Rp 590,7 miliar). Kenaikan ini sejalan dengan peningkatan pendapatan, khususnya dari segmen solusi bespoke serta layanan promosi dan iklan.
Laba Bersih dan EBITDA
WIRG berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 24,6 miliar pada Q1 2025.
Laba bersih ini naik 5,2% dibandingkan dengan Rp 24,3 miliar pada Q1 2024.
EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) juga mengalami peningkatan sebesar 13,1% menjadi Rp 53,4 miliar pada Q1 2025, dibandingkan dengan Rp 47,2 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini mencerminkan efisiensi operasional yang lebih baik.
Margin Keuntungan
WIRG juga melaporkan margin-margin utama sebagai berikut:
Gross Margin: 12,2%
EBITDA Margin: 8,9%
Net Margin: 3,7%
Laba Bersih per Saham (EPS)
Laba bersih per saham tercatat setara dengan Rp 2,06 per lembar.
Secara keseluruhan, kinerja keuangan WIRG pada Q1 2025 menunjukkan pertumbuhan yang stabil meskipun tidak terlalu signifikan. Peningkatan laba bersih dan EBITDA menunjukkan adanya efektivitas dalam pengelolaan operasional dan upaya efisiensi biaya. Ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk mengoptimalkan sumber daya demi peningkatan margin dan laba secara berkelanjutan.
Kepemilikan PT WIR Asia Tbk (WIRG) saat ini didominasi oleh para pendirinya (founders) melalui entitas mereka.
Berdasarkan informasi terbaru (per Juli 2025), pengendalian atas WIR Asia kini sepenuhnya berada di tangan tiga founder WIR Group:
Daniel Surya Wijayanto
Michel Budi Wirjatmo
Philip Cahyono
Ketiganya menguasai pengendalian tersebut melalui entitas mereka, yaitu PT WIR Global Kreatif.
Sebelumnya, ada pemegang saham pengendali lain, yaitu Tri Ramadi melalui entitas PT Laut Biru Teknologi. Namun, per Juli 2025, Tri Ramadi telah resmi melepas status pengendaliannya di WIR Asia. PT WIR Global Kreatif juga telah menerima pengalihan sejumlah besar saham, memperkuat posisinya sebagai pemegang saham terbesar sekaligus pengendali langsung Perseroan.
Ringkasan Struktur Kepemilikan (per 7 Juli 2025):
PT WIR Global Kreatif: 1.262.816.410 saham (10,578%)
Masyarakat/Publik: 10.675.805.984 saham (89,422%)
Jumlah Total: 11.938.622.394 saham (100,000%)
Perlu diingat bahwa meskipun porsi kepemilikan saham PT WIR Global Kreatif secara persentase terlihat lebih kecil dibandingkan saham publik, status mereka sebagai pengendali ditentukan berdasarkan hak suara dan kemampuan untuk mengendalikan jalannya perusahaan.
Terupdate:
Tri Ramadi, melalui perusahaannya PT Laut Biru Teknologi, telah melakukan divestasi sebagian besar sahamnya di PT WIR Asia Tbk (WIRG) yang berdampak pada perubahan status pengendalian.
Divestasi tersebut dilakukan dalam dua hari, yaitu pada 24 dan 25 Juli 2025.
Dalam transaksi tersebut, Tri Ramadi melepas total 536.749.000 lembar saham WIRG dengan harga rata-rata transaksi Rp 124 per saham, senilai sekitar Rp 66,5 miliar.
Sebelum transaksi, PT Laut Biru Teknologi menggenggam sekitar 2,20 miliar saham atau setara 18,48%. Setelah penjualan tersebut, kepemilikan menyusut menjadi 1,66 miliar saham, atau sekitar 13,89%. Dengan penurunan ini, status kepemilikan saham Laut Biru Teknologi tidak lagi masuk dalam kategori pengendali WIR Asia.
Aryo Djojohadikusumo memiliki afiliasi dengan kepemilikan saham di PT WIR Asia Tbk (WIRG) melalui PT Karunia Tidar Abadi.
PT Karunia Tidar Abadi adalah salah satu investor pra-IPO (Initial Public Offering) WIRG yang memiliki kepemilikan saham. Perusahaan ini dipimpin oleh Aryo PS Djojohadikusumo, yang merupakan putra kandung Hashim Djojohadikusumo (adik dari Prabowo Subianto).
Pada saat IPO WIRG, PT Karunia Tidar Abadi tercatat memiliki kepemilikan pra-IPO sebesar 1% atau sekitar 0,78% saham WIRG.
Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi Pembaca