PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) adalah salah satu pemain besar di industri pertambangan tembaga dan emas di Indonesia. Perusahaan ini mengoperasikan tambang Batu Hijau, tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia. Potensi AMMN sangat menjanjikan dan didukung oleh beberapa faktor kunci:
1. Sumber Daya Mineral yang Melimpah
Tambang Batu Hijau: AMMN memiliki konsesi dan mengoperasikan tambang Batu Hijau, yang merupakan salah satu tambang tembaga dan emas terbuka signifikan di dunia. Mereka memproduksi konsentrat tembaga berkualitas tinggi yang diperkaya dengan emas dan perak.
Cebakan Elang: Ini adalah potensi terbesar AMMN di masa depan. Cebakan Elang merupakan salah satu sumber daya mineral tembaga dan emas terbesar di dunia yang belum dikembangkan. Cadangannya diproyeksikan dua kali lipat dari cadangan di tambang Batu Hijau saat ini. AMMN menargetkan pengembangan atau eksploitasi Cebakan Elang dimulai sekitar tahun 2027 dan akan berlanjut hingga 2046, setelah tambang Batu Hijau selesai sekitar tahun 2030. Ini menjamin keberlanjutan operasi penambangan AMMN dalam jangka panjang.
2. Hilirisasi dan Peningkatan Nilai Tambah
Pembangunan Smelter Tembaga dan PMR: AMMN telah membangun dan mengoperasikan fasilitas peleburan (smelter) tembaga dan pemurnian logam mulia (Precious Metals Refinery – PMR) di dekat area tambang Batu Hijau. Proyek ini telah mencapai tahap komisioning dan produksi katoda tembaga pertama sudah dihasilkan pada akhir Maret 2025.
Kapasitas Smelter: Smelter ini memiliki kapasitas input 900.000 ton per tahun (tpa) konsentrat tembaga, yang akan diproses dari tambang Batu Hijau dan nantinya dari tambang Elang.
Produk Hilirisasi: Produk dari smelter ini akan berupa 222.000 tpa katoda tembaga (LME Grade A dengan kemurnian 99,99%), serta produk sampingan seperti 830.000 tpa asam sulfat, emas batangan (579 kilo ons dengan kemurnian 99,99%), perak batangan (1,8 juta ons dengan kemurnian 99,95%), dan selenium.
Nilai Tambah: Adanya smelter ini memungkinkan AMMN untuk melakukan hilirisasi produk, meningkatkan nilai tambah, dan mengurangi ekspor bahan mentah. Ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia.
Potensi Ekspor: Mayoritas katoda tembaga hasil smelter AMMN ditargetkan untuk diekspor, membuka pasar global yang lebih luas. AMMN juga melirik peluang untuk mengolah konsentrat tembaga dari luar negeri.
3. Kinerja Operasional dan Keuangan yang Kuat (Periode Sebelumnya)
Peningkatan Produksi dan Penjualan (2024): Pada tahun 2024, AMMN mencatat peningkatan signifikan:
Produksi tembaga naik 27% menjadi 395 juta pon.
Produksi emas melonjak 73% menjadi 802.749 ons.
Penjualan bersih sebesar US$ 2.664 juta, meningkat 31% dari tahun sebelumnya.
Laba bersih mencapai US$642 juta, naik 148% dengan margin 24%.
Posisi Keuangan Kuat: AMMN juga berhasil mendapatkan komitmen pendanaan sebesar US$ 1,5 miliar di tengah transisinya menjadi produsen tembaga dan emas yang terintegrasi penuh.
4. Tren Harga Komoditas yang Mendukung
Permintaan Tembaga: Harga tembaga global cenderung positif. Tembaga merupakan komoditas kunci dalam transisi energi hijau (mobil listrik, panel surya, turbin angin), infrastruktur, dan industri konstruksi. Proyeksi menunjukkan harga tembaga akan terus naik di masa depan. Bahkan per Juli 2025, harga tembaga telah mencapai level tertinggi sepanjang masa sekitar $ 5,94 per pon dan diprediksi akan diperdagangkan pada $ 6,14 per pon dalam 12 bulan ke depan.
Harga Emas: Emas juga tetap menjadi aset lindung nilai (safe haven) yang diminati, sehingga mendukung harga jual produk emas AMMN.
5. Ekspansi Kapasitas dan Infrastruktur
Perluasan Fasilitas Pengolahan: AMMN tengah memperluas pabrik pengolahan untuk meningkatkan kapasitas hingga 80-85 juta ton per tahun (Mtpa).
Pembangkit Listrik: Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) dengan kapasitas 450 MW dan fasilitas penyimpanan/regasifikasi LNG untuk mendukung operasional tambang dan smelter yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Tantangan dan Risiko
Kinerja Q1 2025: Pada Kuartal I 2025, AMMN mencatatkan kerugian bersih sekitar US 138 juta, berbanding terbalik dari laba bersih US 131 juta di Kuartal I 2024. Penjualan bersih juga anjlok signifikan. Hal ini disebabkan oleh belum optimalnya operasional smelter baru yang baru mulai berproduksi pada akhir Maret 2025 dan mengandung bijih berkadar rendah dari aktivitas penambangan di kuartal tersebut. Kerugian ini bersifat sementara dan sesuai perkiraan, karena adanya transisi dan komisioning smelter.
Volatilitas Harga Komoditas: Meskipun tren positif, harga tembaga dan emas tetap fluktuatif yang dapat mempengaruhi pendapatan.
Investasi Besar: Proyek-proyek ekspansi dan hilirisasi membutuhkan belanja modal yang sangat besar.
Lingkungan dan Regulasi: Kepatuhan terhadap regulasi lingkungan dan pertambangan yang ketat menjadi kunci keberlanjutan operasi.
Meskipun AMMN mencatatkan kerugian sementara di Kuartal I 2025 karena fase komisioning smelter dan transisi penambangan, potensi jangka panjangnya sangat kuat. Didukung oleh cadangan mineral yang besar (terutama Cebakan Elang), investasi signifikan dalam hilirisasi (smelter dan PMR), serta tren harga komoditas global yang mendukung, AMMN berpotensi menjadi pemain tembaga dan emas terintegrasi yang dominan di pasar global. Pemulihan kinerja diperkirakan akan terjadi seiring dengan beroperasinya smelter secara penuh dan peningkatan produksi bijih berkadar tinggi.
Jika Anda ingin berlangganan Database Saham Daily dan mendapatkan Info Saham Terkini, klik link di bawah ini:
No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website: www.sahamdaily.com
PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) memiliki struktur kepemilikan yang melibatkan beberapa entitas dan individu kunci. Meskipun sebagian besar saham dimiliki oleh perusahaan swasta, pengendali utama dan beberapa nama besar di Indonesia memiliki keterkaitan erat dengan AMMN.
Berikut adalah gambaran kepemilikan AMMN:
Pemegang Saham Pengendali
Meskipun terdapat beberapa pemegang saham institusional besar, pengendalian Amman Mineral sebagian besar berada di tangan Agoes Projosasmito. Ia merupakan sosok sentral dan menjabat sebagai Komisaris Utama Amman Mineral Internasional. Agoes Projosasmito memegang saham Amman Mineral melalui PT AP Investment.
Pemegang Saham Mayoritas Lainnya
Pada saat IPO dan berdasarkan laporan kepemilikan terbaru, pemegang saham terbesar AMMN adalah:
PT Sumber Gemilang Persada (SGP): Ini adalah salah satu pemegang saham terbesar, dengan kepemilikan signifikan (sekitar 32,17% per Juni 2025). Melalui SGP inilah, nama Anthoni Salim (Grup Salim) muncul. Anthoni Salim bersama anaknya, Axton Salim, merupakan pemegang saham PT Bakti Makmur Semesta Sukses, yang memiliki saham di SGP. Ini menjadikan Grup Salim memiliki kepemilikan tidak langsung di AMMN.
PT Medco Daya Abadi Lestari (Afiliasi Medco Energi Internasional Tbk – MEDC): Medco Energi juga memiliki porsi kepemilikan yang besar di AMMN (sekitar 20,92% per Juni 2025). Medco Group dimiliki oleh keluarga Panigoro.
PT AP Investment: Ini adalah kendaraan investasi yang terkait langsung dengan Agoes Projosasmito, yang merupakan pengendali utama (sekitar 15,45% per Juni 2025).
PT Pesona Sukses Cemerlang: Entitas ini juga memiliki kepemilikan saham di AMMN (sekitar 6,30% per Juli 2025), dan diketahui terafiliasi dengan Grup Salim.
Pemegang Saham Lainnya
Selain pemegang saham pengendali dan mayoritas di atas, terdapat juga:
Masyarakat/Publik: Sebagian besar saham AMMN diperdagangkan secara publik di Bursa Efek Indonesia, dengan porsi sekitar 16,5% dari total saham.
Investor Institusional: Beberapa investor institusional global seperti The Vanguard Group, Inc. dan BlackRock, Inc. juga memiliki sebagian kecil saham AMMN.
Direksi dan Manajemen: Beberapa direksi dan manajemen AMMN juga memiliki saham di perusahaan, menunjukkan kepentingan mereka dalam kinerja perusahaan.
Secara singkat, kepemilikan AMMN melibatkan kombinasi antara Agoes Projosasmito sebagai pengendali utama, serta dua konglomerat besar Indonesia, yaitu Grup Salim dan Grup Medco (keluarga Panigoro), melalui berbagai entitas investasi mereka.
Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi Pembaca