PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) distributor minyak dan bahan kimia dengan Infrastruktur dan jaringan yang memenuhi hampir lebih dari 2000 perusahaan di seluruh Indonesia, termasuk JIIPE (jakarta integrated industrial & Port Estate) yang akan meningkatkan pendapatan dan margin dari AKRA. JIIPE memiliki luas 3000 hektar yang berlokasi di Gresik.
AKRA hingga Kuartal I 2023, meraih laba bersih sebesar Rp 607,27 Miliar naik 41,89% dibandingkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 427,97 Miliar. Pendapatan AKRA mencapai Rp 10,95 Triliun naik 8% year-on-year. Pertumbuhan ini juga akibat dari Kontribusi JIIPE (Java Integrated Industrial and Ports Estate) yang membukukan penjualan tanah seluas 19,6 hektar dari Hailiang (akan membangun pabrik untuk foil dan lembaran tembaga), di Q1 2023 ini JIIPE membukukan penjualan tanah Rp 482 Miliar, sewa lahan dan utilitas RP 66 Miliar.
AKRA menargetkan di tahun 2023, penjualan lahan sekitar 70-75 hektar, di Q1 2023 saja penjualan lahan mencapai 19,6 hektar. AKRA juga mencadangkan capex sebesar Rp 300-400 Miliar yang akan digunakan untuk ekpansi bisnis ritel BBM, menambah armada angkutan kapal dan truk serta maintenance. Hingga Q1 2023, capex yang telah digunakan sekitar Rp 120 Miliar.
AKRA berusaha untuk mencapai kenaikan laba bersih 14-15% dibandingkan realisasi tahun 2022, kisaran mencapai Rp 2,73 Triliun -2,76 Triliun. Untuk itu AKRA berusaha meningkatkan Pendapatan dari berbagai lini usaha dan efisiensi biaya.
Di tahun 2023, AKRA meraih pendapatan Rp 42,08 Triliun, turun 11,47% yoy dari tahun 2022 Rp 47,53 Triliun yang disebabkan oleh turunnya pendapatan dari perdagangan dan distirbusi BBM kepada pihak ketiga sebanyak 12,27% yoy menjadi Rp 31,86 Triliun, pendapatan dan distribusi kimia dasar dan alinnya turun 24,22% yoy menjadi Rp 6,34 Triliun. Walau penjualan tanah kawasan industri yang naik 122,12% yoy dari Rp 931,03 miliar menjadi Rp 2,06 Triliun di tahun 2023. Laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 15,68% yoy menjadi Rp 2,78 Triliun dibandingkan tahun 2022 Rp 2,40 Triliun.
AKRA akan membuka 50 SPBU baru di tahun 2024, dimana ekspansi ini akan menambah existing 120 SPBU AKR dan 50 SPU Kongsi AKR-BP per Desember 2023. AKRA menargetkan hingga tahun 2028 akan mengoperasikan 350 SPBU, diharapkan dapat berkontribusi terhadap pendapatan AKR dari 6% di tahun 2023 menjadi 15% di tahun 2028.
AKRA via KEK Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) melakukan penjualan lahan kepada Hebang tanah seluas 67 hektar, kemungkinan pengakuan pendapatan setelah Q1 2024. Target AKRA penjualan lahan industri di JIIPE mencapai 130 hektar di tahun 2024, dibandingkan realisasi penjualan lahan di tahun 2023 seluas 91 hektar.
Belum lagi, adanya potensi pendapatan berulang dari utilitas dan pelabuhan sejalan dengan dimulainya operasional smelter Freeport Indonesia.
Hingga September 2024, Laba Bersih AKRA Rp 1,46 Triliun, turun 14,07% yoy, pendapatan turun 4,55% yoy menjadi Rp 28,61 Triliun. Pendapatan terbesar AKRA dari segmen perdagangan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) Rp 21,48 Triliun, Perdagangan dan Distribusi Bahan Kimia Rp 4,81 Triliun. Pelemahan terjadi disebabkan kontribusi yang lebih lemah dari Penambang, faktor cuaca juga memperngaruhi aktivitas dari penambang. Penambang sekarang menyumbang 42% dari total penjualan BBM dibandingkan biasanya sebesar 60%.
Jika Anda ingin bergabung Menjadi Premium Member Sahamdaily, klik link dibawah ini: