WIFI & DSSA sebagai pemenang lelang pita frekuensi radio 1,4 GHz

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah mengumumkan pemenang lelang Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz (rentang 1432 – 1512 MHz) untuk layanan Akses Nirkabel Pitalebar (Broadband Wireless Access / BWA) tahun 2025. ​Lelang ini bertujuan untuk menyediakan layanan internet tetap (fixed broadband) dengan kecepatan hingga 100 Mbps dengan harga terjangkau.

Pita frekuensi ini dibagi menjadi tiga regional yang diperebutkan oleh tiga peserta tersisa: PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge/WIFI) melalui anak usahanya PT Telemedia Komunikasi Pratama, PT Eka Mas Republik (MyRepublic, anak usaha dari PT Dian Swastatika Sentosa Tbk/DSSA), dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom/TLKM).

​Berikut rincian pemenang lelang dan wilayah layanan yang dimenangkan:
​Pemenang Lelang Pita Frekuensi 1,4 GHz
​1. PT Telemedia Komunikasi Pratama (Surge / WIFI)
​Pemenang Regional: Regional I
​Total Penawaran Tertinggi: ± Rp 403,7 miliar (nilai ini menunjukkan komitmen finansial tertinggi untuk wilayah tersebut).
​Wilayah Layanan: Mencakup wilayah Jawa (Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur), serta seluruh provinsi di Papua dan Maluku.
​Signifikansi: Kemenangan ini memberikan Surge (WIFI) pijakan yang kuat di pasar fixed broadband yang mencakup wilayah padat populasi di Pulau Jawa.
​2. PT Eka Mas Republik (MyRepublic / DSSA)
​Pemenang Regional: Regional II dan Regional III
​Total Penawaran Tertinggi:
​Regional II: ± Rp 300,88 miliar
​Regional III: ± Rp 100,88 miliar
​Wilayah Layanan:
​Regional II: Meliputi seluruh wilayah Sumatera, Bali, dan Nusa Tenggara.
​Regional III: Mencakup seluruh provinsi di Sulawesi dan sebagian wilayah Kalimantan.
​Signifikansi: Kemenangan MyRepublic (DSSA) ini memungkinkan mereka memperluas jaringan fixed wireless access secara masif di luar Jawa.

Status PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
​Hasil: PT Telkom kalah dan tidak mendapatkan jatah pita frekuensi radio 1,4 GHz pada lelang ini.

​Detail Teknis Frekuensi 1,4 GHz
​Rentang Frekuensi: 1432 MHz – 1512 MHz (Total lebar pita 80 MHz).
​Mode Penggunaan: Time Division Duplexing (TDD).
​Peruntukan: Khusus untuk layanan Akses Nirkabel Pitalebar (BWA) atau Internet Tetap Nirkabel (Fixed Wireless Access / FWA).
​Masa Berlaku Izin: Izin Pita Frekuensi Radio (IPFR) diberikan untuk masa berlaku 10 tahun.
​Kewajiban Pemenang: Pemenang lelang memiliki kewajiban untuk menggelar layanan internet cepat kepada sejumlah rumah tangga dan memenuhi target layanan yang ditetapkan dalam dokumen seleksi, dengan tujuan utama untuk menyediakan internet hingga 100 Mbps dengan tarif yang terjangkau.

Pengumuman hasil seleksi ini bersifat sementara dan akan ditetapkan secara resmi oleh Menteri Komunikasi dan Digital setelah proses sanggahan selesai (jika tidak ada sanggahan atau sanggahan ditolak).

Kemenangan lelang pita frekuensi 1,4 GHz untuk layanan Akses Nirkabel Pitalebar (BWA) memiliki dampak fundamental yang sangat signifikan bagi kedua emiten pemenang, yaitu WIFI dan DSSA (melalui anak usahanya, MyRepublic). Dampak utamanya adalah memberikan mereka izin superhighway nirkabel yang vital untuk ekspansi bisnis Fixed Wireless Access (FWA) ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau oleh kabel fiber optik, sehingga membuka potensi pasar yang sangat besar.
​Berikut detail dampaknya bagi masing-masing emiten:
​1. Dampak bagi PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)
​WIFI (melalui anak usahanya PT Telemedia Komunikasi Pratama) memenangkan Regional I, yang mencakup Pulau Jawa, Papua, dan Maluku. Regional I dianggap paling strategis karena memiliki potensi pasar terbesar, mencakup mayoritas populasi Indonesia.
​A. Dampak Bisnis dan Operasional
​Akselerasi Bisnis FWA (Fixed Wireless Access): Kemenangan ini adalah katalis kunci yang sangat kuat bagi strategi bisnis FWA WIFI. Frekuensi 1,4 GHz (80 MHz) adalah golden band yang ideal untuk FWA karena menawarkan kapasitas besar dan jangkauan luas, memungkinkan WIFI menyediakan layanan internet 100 Mbps nirkabel tanpa perlu menggali dan menggelar kabel fiber.
Pemanfaatan Infrastruktur Eksisting: WIFI sudah memiliki jaringan backbone serat optik di jalur kereta api dan bermitra dengan pemilik menara telekomunikasi (seperti TBIG atau Centratama). Frekuensi 1,4 GHz memungkinkan mereka memanfaatkan infrastruktur menara ini untuk menjangkau pelanggan rumah tangga dalam radius sekitar 500 meter per site dengan lebih efisien.
Dominasi Pasar Jawa: Dengan memenangkan Regional I (Jawa), WIFI langsung mengamankan wilayah dengan penetrasi pasar internet terbesar dan paling padat penduduk. Hal ini memungkinkan perseroan untuk mencapai target penetrasi pelanggan yang agresif, seperti yang dikabarkan menargetkan 5 juta pelanggan FWA.
Keunggulan Kompetitif: WIFI kini memiliki sumber daya spektrum yang tidak dimiliki oleh pesaingnya di segmen FWA, terutama Telkom yang kalah dalam lelang ini, sehingga memberikan keunggulan komparatif yang signifikan.
​B. Dampak Finansial dan Pasar Saham
​Katalis Kenaikan Saham: Kemenangan ini merupakan katalis fundamental yang kuat, berpotensi mendorong kenaikan harga saham. Spekulasi kemenangan sudah sempat membuat harga saham WIFI melonjak signifikan sebelum pengumuman resmi.
​Peningkatan Pendapatan Jangka Panjang: Dengan potensi penambahan jutaan pelanggan fixed broadband di wilayah strategis, kinerja pendapatan WIFI di masa depan diproyeksikan tumbuh sangat besar.
​Akses Pendanaan: Kejelasan dan besarnya potensi pasar dari lisensi frekuensi ini akan mempermudah WIFI dalam mendapatkan pendanaan (project financing) untuk investasi pembangunan infrastruktur FWA.

​2. Dampak bagi PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA)
​DSSA adalah perusahaan induk dari PT Eka Mas Republik yang mengoperasikan MyRepublic. MyRepublic memenangkan Regional II dan Regional III, yang mencakup seluruh Pulau Sumatera, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan sebagian Kalimantan.
​A. Dampak Bisnis dan Operasional
​Akselerasi Ekspansi Luar Jawa: Kemenangan ini adalah booster yang sempurna untuk strategi ekspansi MyRepublic ke luar Pulau Jawa. Wilayah-wilayah ini, meskipun memiliki kepadatan penduduk yang lebih rendah daripada Jawa, memiliki kebutuhan besar akan akses internet cepat dan cenderung memiliki infrastruktur fiber yang lebih minim.
​Penyedia Internet di Tier 2 dan Tier 3: FWA di frekuensi 1,4 GHz memungkinkan MyRepublic menyediakan layanan internet cepat yang handal di kota-kota Tier 2 dan Tier 3 di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, yang sebelumnya sulit dijangkau atau terlalu mahal untuk dibangun jaringan fiber.
Diversifikasi Pendapatan DSSA: Sebagai induk usaha, kemenangan ini memperkuat segmen non-energi (digital dan telekomunikasi) DSSA. Hal ini membantu diversifikasi sumber pendapatan dan mengurangi ketergantungan historis pada sektor energi (batu bara dan pembangkit listrik).
​B. Dampak Finansial dan Pasar Saham
​Katalis Positif Tidak Langsung: Meskipun DSSA adalah induk, keberhasilan anak usaha (MyRepublic) memenangkan dua regional luas di luar Jawa adalah sentimen positif. Nilai intrinsik DSSA akan meningkat seiring dengan bertambahnya aset lisensi frekuensi radio yang berharga.
​Potensi Pertumbuhan Pasar Baru: Regional II dan III menawarkan potensi pertumbuhan yang belum tergarap. Pemanfaatan spektrum baru ini akan membuka aliran pendapatan baru yang signifikan bagi MyRepublic, dan secara konsolidasi, akan mendongkrak kinerja keuangan DSSA di masa depan.

Jika Anda ingin berlangganan Database Saham Daily dan mendapatkan Info Saham Terkini, klik link di bawah ini:

Langganan Database Sahamdaily & Info Saham Terkini

No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website: www.sahamdaily.com

Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi/Trading sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi/Trading yang dilakukan oleh Pembaca.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *