IPO EMAS

PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang akan melakukan IPO.

EMAS memiliki asset utama berupa proyek Tambang Emas Pani di Gorontalo dengan cadangan emas sekitar 7 juta ons emas, dengan target produksi perdana di tahun 2026. Proyek Emas Pani di Gorontalo, yang memiliki potensi menjadi salah satu tambang emas terbesar di Indonesia dan Asia Pasifik. Proyek ini diperkirakan dapat beroperasi hingga 2041, dengan produksi emas puncaknya bisa mencapai 500.000 ounce per tahun pada tahun 2033.

​Underwriter IPO EMAS di handle oleh Trimegah Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, Sinarmas Sekuritas. Seluruhnya menggunakan skema full commitment, memastikan saham terserap sepenuhnya meskipun tidak seluruhnya diminati pasar.

Dari sisi Kinerja keuangan, Pendapatan di 2024 hanya sebesar USD 1,75 juta dari sewa alat berat, Rugi bersih tahun 2024 mencapai USD 12,7 juta. Di Q1 2025, Rugi tahun berjalan USD 9,2 juta.

EMAS menargetkan dana IPO Rp 2,9 Trilliun-Rp 4,88 Triliun dengan menawarkan 1,6 miliar lembar IPO EMAS ditawarkan dengan harga Rp 1.800-Rp 3.020 per saham dengan valuasi PBV sekitar 4,0 x- 5,3 x terhitung Valuasi Premium, dengan rencana alokasi penggunaan dana IPO :

  1. Sekitar USD 20 juta (sekitar 6,7%) ke anak usaha PT Pani Bersama Tambang (PBT)
  2. Sekitar USD 20 juta (sekitar 6,7%) ke anak usaha PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS)
  3. Sekitar USD 260 juta (sekitar 86,6%) untuk melunasi pinjaman kepada induk perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

EMAS didukung Saratoga, Provident, dan Thohir, dimana EMAS berada di ekosistem konglomerasi besar dalam jejak investasi bersama:

MDKA: Saratoga, Provident, Thohir

ADRO: Saratoga, Thohir

TBIG: Saratoga, Provident

​IPO PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) memiliki hubungan yang erat dengan induk perusahaannya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). EMAS adalah anak perusahaan MDKA, dengan kepemilikan MDKA di EMAS mencapai 62,73% sebelum IPO. Melalui IPO, kepemilikan MDKA akan berkurang menjadi sekitar 56,46%, namun MDKA tetap menjadi pemegang saham pengendali.
​Dampak terhadap Saham MDKA
​Peningkatan Valuasi: Dengan IPO EMAS, tambang emas MDKA yang sebelumnya tidak memiliki valuasi terpisah, se karang memiliki nilai pasar yang jelas. Valuasi IPO EMAS yang diperkirakan mencapai R 48 triliun secara langsung akan meningkatkan nilai aset MDKA. Ini membuat porsi kepemilikan MDKA di EMAS menjadi sangat bernilai.
​Pengurangan Utang: Sebagian besar dana hasil IPO EMAS akan digunakan untuk melunasi utang kepada MDKA sebesar sekitar USD 260 juta atau sekitar Rp 4,26 triliun. Pelunasan utang ini akan memperkuat posisi keuangan MDKA, yang pada akhirnya dapat membuat MDKA lebih leluasa untuk mendanai proyek-proyek lain atau melakukan ekspansi baru.
​Fokus Bisnis yang Lebih Jelas: IPO ini memungkinkan MDKA untuk memisahkan dan mengkhususkan bisnis emasnya, sama seperti saat mereka melakukan IPO PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) untuk bisnis nikel. Pemisahan ini membuat bisnis MDKA menjadi lebih terfokus pada tembaga, sementara aset emas dikelola secara independen oleh EMAS. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi operasional dan transparansi.

Ada beberapa risiko utama terkait IPO PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) yang perlu dipahami investor.
​Risiko Utama IPO EMAS
​Risiko-risiko ini meliputi ketergantungan pada harga emas global yang sangat fluktuatif, kondisi keuangan perusahaan yang masih mencatat kerugian, dan risiko operasional sebagai perusahaan tambang. Selain itu, penggunaan dana IPO yang sebagian besar dialokasikan untuk melunasi utang kepada induk perusahaan (MDKA) juga menjadi perhatian, karena dana tersebut tidak sepenuhnya digunakan untuk ekspansi operasional. Hal ini dapat memengaruhi pertumbuhan laba perusahaan di masa depan.

Risiko Jangka Pendek
​Dalam jangka pendek, risiko terbesar bagi investor adalah volatilitas harga saham pasca-IPO. Valuasi harga IPO EMAS yang dianggap cukup premium dapat membatasi potensi kenaikan harga saham dalam waktu dekat. Selain itu, pergerakan harga emas global yang tidak stabil bisa menyebabkan harga saham fluktuatif, berpotensi merugikan investor yang berorientasi pada keuntungan cepat.
​Risiko Jangka Panjang
​Untuk investor jangka panjang, tantangan utama adalah kemampuan EMAS untuk mencapai profitabilitas yang berkelanjutan. Perusahaan harus mampu membuktikan bahwa mereka bisa mengelola operasional tambang dengan efisien, meningkatkan produksi, dan menghasilkan pendapatan yang stabil. Risiko lainnya adalah cadangan tambang yang terbatas dan masalah perizinan di masa mendatang, yang bisa menghambat pertumbuhan jangka panjang

Jika Anda ingin berlangganan Database Saham Daily dan mendapatkan Info Saham Terkini, klik link di bawah ini:

Langganan Database Sahamdaily & Info Saham Terkini

No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website: www.sahamdaily.com

Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi/Trading sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi/Trading yang dilakukan oleh Pembaca.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *