PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) merupakan salah satu produsen emas terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Perusahaan ini memiliki potensi yang kuat, didorong oleh berbagai faktor fundamental dan strategis. Berikut adalah penjelasan mengenai potensi PT Archi Indonesia Tbk:
1. Kinerja Operasional dan Keuangan yang Positif
Peningkatan Produksi dan Pendapatan: Meskipun menghadapi tantangan, ARCI berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan. Perusahaan ini menargetkan pertumbuhan produksi yang signifikan, yang didukung oleh dimulainya kembali penambangan di pit Araren dan pembukaan tambang baru.
Kembalinya Laba Bersih: Setelah sempat mengalami kerugian, ARCI berhasil membukukan laba bersih yang positif. Hal ini menunjukkan perbaikan kinerja keuangan dan efisiensi operasional.
Investasi dan Peremajaan Alat: ARCI gencar melakukan investasi, termasuk untuk peremajaan alat berat. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi biaya, dan mendukung target produksi jangka panjang.
2. Potensi Cadangan dan Eksplorasi yang Intensif
Cadangan Emas Berkadar Tinggi: Perusahaan secara intensif melakukan kegiatan eksplorasi dan berhasil menemukan cadangan emas baru dengan kadar yang tinggi. Temuan ini menjadi modal penting untuk keberlanjutan operasional perusahaan di masa depan.
Pengembangan Tambang Bawah Tanah: ARCI memulai penambangan bawah tanah di pit Kopra. Pengembangan ini membuka potensi eksplorasi dan penambangan yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
3. Diversifikasi Bisnis
Ekspansi ke Energi Bersih: ARCI tidak hanya fokus pada pertambangan emas, tetapi juga merambah ke sektor energi terbarukan. Melalui pendirian PT Toka Tindung Geothermal (TTG), perusahaan ini mengantongi izin panas bumi untuk wilayah Ranowulu, Sulawesi Utara. Diversifikasi ini menunjukkan visi perusahaan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan sejalan dengan tren global.
4. Faktor Eksternal dan Kondisi Pasar
Kenaikan Harga Emas Global: Dengan tren harga emas dunia yang cenderung menguat, profitabilitas ARCI diperkirakan akan ikut terdongkrak. Harga emas yang tinggi secara langsung berdampak positif terhadap pendapatan perusahaan.
Potensi Saham yang Menarik: pada pergerakan harga saham ARCI, didorong oleh kinerja yang positif, rencana ekspansi, dan harga emas yang bullish.
Secara keseluruhan, PT Archi Indonesia Tbk memiliki potensi yang kuat berkat kombinasi kinerja operasional yang membaik, cadangan emas yang signifikan, strategi diversifikasi bisnis, dan kondisi pasar emas global yang menguntungkan.
PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) tidak hanya fokus pada bisnis pertambangan emasnya, tetapi juga melakukan berbagai langkah strategis untuk ekspansi dan diversifikasi. Berikut adalah penjelasan mengenai ekspansi dan akuisisi yang dilakukan oleh PT Archi Indonesia Tbk:
1. Diversifikasi ke Sektor Energi Terbarukan (Geothermal)
Salah satu langkah ekspansi paling signifikan yang dilakukan oleh ARCI adalah merambah ke bisnis energi baru terbarukan (EBT), khususnya panas bumi atau geothermal. Ini adalah langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada satu komoditas dan sejalan dengan tren global menuju energi yang lebih bersih.
Pembentukan Joint Venture: ARCI telah menjalin kerja sama strategis dengan Ormat Technologies Inc., sebuah perusahaan energi panas bumi global. Kemitraan ini diwujudkan dalam pembentukan perusahaan patungan (joint venture) yang bernama PT Toka Tindung Geothermal (TTG).
Proyek Panas Bumi: Melalui TTG, ARCI menggarap proyek panas bumi di wilayah Ranowulu, Sulawesi Utara. Proyek ini menargetkan kapasitas hingga 40 megawatt (MW) dan diharapkan dapat menyediakan tambahan sumber daya listrik yang signifikan untuk wilayah tersebut.
Visi Jangka Panjang: Ekspansi ke sektor geothermal ini menunjukkan komitmen ARCI terhadap pertumbuhan yang berkelanjutan. Meskipun proyek ini masih dalam tahap eksplorasi dan pembangunan, potensi jangka panjangnya sangat menjanjikan.
2. Akuisisi Tambang Emas
Selain diversifikasi ke sektor energi, ARCI juga melakukan akuisisi untuk memperkuat bisnis inti pertambangannya. Salah satu akuisisi yang pernah diberitakan adalah:
Akuisisi Tambang Alexis Perdana Mineral: Pada tahun 2014, ARCI dikabarkan menggunakan sebagian dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) untuk mengakuisisi tambang milik PT Alexis Perdana Mineral. Akuisisi ini bertujuan untuk memperluas cadangan dan area penambangan emas perusahaan.
3. Ekspansi di Bisnis Inti (Eksplorasi dan Pengembangan)
Meskipun tidak selalu berupa akuisisi perusahaan lain, ARCI terus melakukan ekspansi di dalam bisnis intinya. Ini terlihat dari:
Eksplorasi Intensif: Perusahaan secara konsisten mengalokasikan dana besar untuk kegiatan eksplorasi, seperti pengeboran, untuk menemukan cadangan emas baru. Hasilnya, ARCI berhasil menemukan cadangan emas baru dengan kadar tinggi, yang menjadi modal penting untuk keberlanjutan operasional.
Pengembangan Tambang Bawah Tanah: ARCI juga memulai pengembangan tambang bawah tanah (underground mining) di pit Kopra. Ini adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk menjangkau cadangan emas yang tidak bisa diakses melalui metode penambangan terbuka (open pit).
Peningkatan Kapasitas Pabrik: Untuk mendukung peningkatan produksi dari tambang-tambang baru, ARCI juga telah memperluas kapasitas pabrik pengolahan. Langkah ini memastikan bahwa perusahaan siap mengolah pasokan bahan baku yang meningkat dari lokasi-lokasi temuan baru.
Secara keseluruhan, ekspansi dan akuisisi yang dilakukan PT Archi Indonesia Tbk mencerminkan strategi ganda: memperkuat bisnis inti pertambangan emas melalui eksplorasi dan akuisisi, serta melakukan diversifikasi ke sektor baru yang menjanjikan, seperti energi panas bumi, untuk memastikan pertumbuhan jangka panjang dan keberlanjutan bisnis.
Jika Anda ingin berlangganan Database Saham Daily dan mendapatkan Info Saham Terkini, klik link di bawah ini:
No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website: www.sahamdaily.com
Kinerja keuangan ARCI di Semester I 2025:
Kinerja keuangan PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) pada semester I 2025 menunjukkan pemulihan yang kuat, membalikkan kondisi rugi yang dialami pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Berikut adalah rincian kinerja keuangan ARCI di semester I 2025:
Poin-Poin Penting Kinerja Keuangan
Pembalikan Kinerja: ARCI berhasil membukukan laba bersih sebesar yang dapat diatribusikan kepemilik entitas induk Rp USD 34,87 juta dibandingkan Semester I 2025 rugi USD 3,88 juta.
Pendapatan Melonjak: Pendapatan perusahaan naik 34% secara tahunan menjadi US$ 192 juta dibandingkan Semester I 2024 USD 142 juta. Kenaikan ini didorong oleh menguatnya harga emas dunia dan penjualan yang kuat. Dua pelanggan utama, yaitu PT Smarnim Murni Mulia dan PT Indo Prosperity International, berkontribusi sekitar 79% terhadap total pendapatan.
Efisiensi Biaya: Meskipun pendapatan naik, beban pokok penjualan justru menurun dari USD 326.459 menjadi USD 223.110.
Laba Bersih Per Saham: Laba per saham juga ikut meningkat menjadi US$ 0,0014 dari USD – 0,0002
Kenaikan Harga Saham: Kinerja positif ini turut mendorong harga saham ARCI. Saham yang biasanya bergerak di kisaran Rp 228, kini meningkat tajam menjadi Rp 715, melonjak lebih dari 188% sejak awal tahun 2025.
Faktor-Faktor Pendorong Kinerja Positif
Harga Emas Global: Salah satu katalis utama yang mendorong kinerja positif ARCI adalah lonjakan harga emas dunia. Harga emas yang mencapai level US$ 3.300-US$ 3.400 per ons, naik lebih dari 25% secara year-to-date, memberikan keuntungan besar bagi produsen emas seperti ARCI.
Peningkatan Produksi dan Efisiensi: Perusahaan juga telah melakukan berbagai langkah strategis untuk meningkatkan produksi dan efisiensi operasional. Hal ini terlihat dari penurunan beban pokok penjualan yang menunjukkan manajemen biaya yang baik.
Eksplorasi Aktif: ARCI terus melakukan kegiatan eksplorasi di wilayah tambangnya. Pada semester I 2025, perusahaan telah melakukan pengeboran inti di sekitar 190 titik bor, yang merupakan investasi untuk memastikan keberlanjutan pasokan emas di masa depan.
Ownership
Berdasarkan informasi yang tersedia, PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) dimiliki oleh beberapa pihak, dengan pemegang saham mayoritas yang menjadi pengendali, data RTI efektif 30 Juni 2025. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:
Pemegang Saham Pengendali
Pemegang saham pengendali utama PT Archi Indonesia Tbk adalah PT Rajawali Corpora yang memegang 85% saham ARCI.
PT Rajawali Corpora adalah sebuah perusahaan holding investasi besar di Indonesia. Perusahaan ini didirikan dan dimiliki oleh konglomerat ternama, Peter Sondakh.
Kepemilikan saham PT Rajawali Corpora di ARCI sangat dominan, yaitu sekitar 85%. Hal ini menjadikan Peter Sondakh sebagai pengendali utama dan “bos” di balik operasional dan strategi bisnis ARCI.
Selain ARCI, Rajawali Corpora juga memiliki portofolio bisnis yang beragam di berbagai sektor, seperti perkebunan kelapa sawit (melalui PT Eagle High Plantations Tbk), energi, hotel, dan lain-lain.
Pemegang Saham Lainnya
Selain PT Rajawali Corpora, ada beberapa pemegang saham lainnya, baik institusi maupun publik:
PT Basis Utama Prima: Merupakan salah satu pemegang saham institusi dengan kepemilikan sekitar 6,17%.
Masyarakat: Sebagian saham ARCI juga dimiliki oleh publik (masyarakat) setelah perusahaan melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) pada tahun 2021. Porsi kepemilikan saham publik ini mencapai sekitar 8,82%.
Pemegang Saham Lain-Lain: Terdapat juga pemegang saham lain dengan porsi kepemilikan yang lebih kecil.
Ringkasan Kepemilikan
Secara ringkas, struktur kepemilikan PT Archi Indonesia Tbk adalah sebagai berikut:
PT Rajawali Corpora (milik Peter Sondakh): ~85%
PT Basis Utama Prima: ~6,17%
Masyarakat/Publik: ~8,82%
Struktur kepemilikan ini menunjukkan bahwa meskipun ARCI adalah perusahaan terbuka yang sahamnya bisa diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), kendali penuh atas perusahaan tetap berada di tangan PT Rajawali Corpora sebagai pemegang saham mayoritas.
Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi/Trading sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi/Trading yang dilakukan oleh Pembaca.