PTPP

PT PP (Persero) Tbk (PTPP) hingga Semester I 2022 meraih pendapatan sebesar Rp 9,02 Triliun naik 39,73% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar RP 6,45 Triliun yang didukung oleh pertumbuhan di segmen pendapatan jasa konstruksi naik 47,1 % menjadi Rp 7,13 Triliun, segmen rpoperti dan realiti naik dari RP 678,43 Miliar menjadi Rp 1,07 Triliun. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 1 % dari Rp 86,04 Miliar menjadi Rp 86,96 Miliar.

Hingga semester I 2022, PTPP meraih kontrak baru sebesar Rp 10,932 Triliun naik 27,90% dibandingkan dengan Rp 8,547 triliun periode yang sama tahun lalu. PTPP mendapatkan pembangunan proyek Terminal Kalibaru Tahap 1B Pelabuhan Tanjung Priok sebesar Rp 3,83 Triliun dan proyek pengerjaan Pipeline Semarang-Batang sebesar Rp 1,060 Triliun.

PPRE selaku anak usaha PTPP juga menunjukkan kinerja yang bagus, pertumbuhan laba bersih naik 33% menjadi Rp 89,9 Miliar di Semester I  2022. Pendapatan PPRE jua naik 41,8% dari Rp 1,2 Trilun menjadi 1,7 Trilun.  PPRE mengerjakan proyek-proyek infrastruktur dan jasa pertambangan diantaranya Proyek Weda Bay Nickel, Proyek Morowali, Proyek MHU dan jalan Hauling HPJ (PPRE yang mengembangkan bisnis di sektor pertambangan nikel berkontribusi sebesar 16% dari Total Nilai Kontrak Baru PTPP), serta proyek infrastruktur seperti Proyek Tol Cinere Kukusan, Indrapura Kisaran, Proyek Revitalisasi Bandara Halim, Proyek BI Karawang dan Proyek Bandara Sentani.

PPRE juga mencetak laba  sebesar Rp 19,1 Miliar di Q2 2022d ari Joint Venture atas proyek pembangunan bandara Dhoho Kediri yang berasal dari entitas anak, LMA sebagai kontraktor Utama sekaligus Lead of Consortium.

PTPP sebagai pemimpin proyek konstruksi di Proyek Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Jawa Tengah seluas 4.300 hektar yang terhubung dengan jalan tol Trans Jawa. KIT Batang merupakan kawasan yang dimiliki oleh PT Kawasan Industri Wijaya Kusuma (97,35%) dan PTPP (1,72% saham). PTPP menargetkan total dari Kontrak KIT Batang dapat mencapai Rp 10,8 Triliun dan saat ini baru mencapai Rp 3,8 Triliun. Beberapa perusahaan yang akan masuk ke KIT Batang antara lain dari sektor Industri Dasar (KCC Floating Glass) dan baterai kendaraan listrik (LG Chemical).

Untuk proyek IKN, PTPP memenangkan 2 tender paket pekerjaan yaitu Pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Tahap 1 dengan nilai kontrak sebesar Rp 92,3 Miliar, dan Pembangunan pekerjaan jalan Tol IKN segmen KKT Kariangau-Sp. Tempadung dengan nilai Kontrak Rp 1,9 Triliun.

Di tahun 2023, PTPP meraih laba bersih Rp 481,36 miliar, naik 77% dari tahun 2022 Rp 271,69 miliar. Pendapatan Rp 19,99 Triliun naik 5,65% dibandingkan tahun 2022 Rp 18,92 Triliun.

PTPP mengkaji potensi terjadinya merger dengan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dimana Kementerian BUMN sedang mengkaji kemungkinan merger antara PTPP dengan WIKA, dan kemungkinan merger Hutama Karya dengan Waskita Karya (WSKT), dan merger ADHI dengan Nindya Karya dan Brantas Abipraya.

 

 

Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi / Trading sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi / Trading dari Pembaca.

Yuk download Aplikasi Sahamdaily di Playstore maupun di AppStore
Username dan Password : huruf  kecil dan angka minimal 8 digit, misal Username: budiman9, Password: budi1234

Jika Anda ingin bergabung Menjadi Premium Member Sahamdaily, klik link dibawah ini:

Join Membership

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *