PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) adalah salah satu perusahaan pertambangan emas terkemuka di Indonesia. Potensi perusahaan ini dapat dianalisis dari beberapa aspek, antara lain:
1. Strategi Ekspansi dan Pengembangan Proyek:
Proyek Doup: PSAB memiliki proyek pengembangan tambang emas bernama Doup di Sulawesi Utara. Proyek ini memiliki cadangan emas yang menjanjikan. Meskipun saat ini masih dalam tahap pengembangan, tambang ini diharapkan dapat mulai beroperasi penuh dan berkontribusi signifikan terhadap produksi perusahaan dalam beberapa tahun mendatang.
Diversifikasi Lokasi Tambang: PSAB mengoperasikan tambang di berbagai lokasi di Indonesia (Sulawesi Utara dan Kalimantan Utara) dan Malaysia. Diversifikasi ini membantu mengurangi risiko operasional yang terkait dengan satu lokasi tambang saja.
Fokus pada Keberlanjutan: Perusahaan menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan dan tata kelola lingkungan, sosial, dan perusahaan (ESG). Hal ini ditunjukkan dengan diraihnya penghargaan PROPER Hijau dan berbagai program keberlanjutan lainnya.
2. Keunggulan Operasional dan Cadangan:
Produksi yang Meningkat: PSAB berhasil meningkatkan produksi emasnya, bahkan melebihi target pada tahun 2023. Kinerja produksi yang kuat ini menjadi modal penting untuk pertumbuhan di masa depan.
Cadangan Emas yang Solid: Perusahaan memiliki cadangan bijih emas yang besar, yang menjadi landasan kokoh untuk operasional jangka panjang.
Efisiensi Biaya: Walaupun harga emas global memiliki fluktuasi, PSAB tetap mampu mencetak laba. Ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki manajemen biaya yang efektif dan efisien.
3. Sentimen Pasar yang Positif:
Harga Emas Global: Kenaikan harga emas global menjadi salah satu katalis utama yang mendukung potensi PSAB. Emas sering dianggap sebagai aset “safe haven” di tengah ketidakpastian ekonomi, sehingga permintaan dan harganya cenderung meningkat.
Namun, penting untuk diperhatikan bahwa ada beberapa risiko yang mungkin dihadapi perusahaan, seperti fluktuasi harga emas global, risiko operasional tambang, serta ketidakpastian dalam pengembangan proyek baru.
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) memiliki strategi ekspansi yang berfokus pada pengembangan proyek tambang yang sudah ada dan mencari peluang baru. Meskipun demikian, ada beberapa rumor dan isu akuisisi yang sempat beredar di pasar. Berikut adalah penjelasan mengenai ekspansi dan akuisisi yang dilakukan oleh PSAB:
Ekspansi Proyek Tambang
PSAB memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan produksi emasnya melalui pengembangan proyek yang sudah berjalan. Salah satu proyek utamanya adalah Proyek Doup di Sulawesi Utara. Proyek ini diharapkan menjadi kontributor utama bagi produksi emas perusahaan di masa depan. Pengembangan proyek Doup ini merupakan bagian dari strategi pertumbuhan organik perusahaan untuk meningkatkan cadangan dan sumber daya emas. Selain itu, PSAB juga terus melakukan eksplorasi di area-area lain di Indonesia dan Malaysia untuk menemukan potensi cadangan baru.
Isu dan Rumor Akuisisi
Dalam beberapa periode, terutama di sekitar tahun 2024 dan 2025, muncul beberapa isu mengenai potensi akuisisi PSAB oleh pihak lain.
PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID): PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) sempat dikabarkan memiliki minat untuk mengakuisisi saham PSAB. Bahkan, ada rumor mengenai harga penawaran yang diajukan. Namun, baik manajemen PSAB maupun DOID telah memberikan klarifikasi kepada publik melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) bahwa tidak ada informasi material yang dapat memengaruhi harga efek perusahaan terkait rencana akuisisi tersebut. Pihak DOID menyatakan terbuka terhadap peluang ekspansi anorganik, tetapi tidak mengonfirmasi secara spesifik mengenai PSAB.
PT Darma Henwa Tbk (DEWA): Isu divestasi saham PSAB oleh pemiliknya juga menguat dengan munculnya nama PT Darma Henwa Tbk (DEWA) sebagai salah satu pihak yang dikabarkan menawar untuk mengakuisisi saham pengendali PSAB. Isu ini menyebutkan bahwa DEWA menawar di harga yang premium, namun pihak manajemen DEWA menyatakan belum mengetahui rencana tersebut.
Grup Salim dan Amman Mineral: Nama Grup Salim, melalui PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), juga sempat disebut-sebut berniat mengakuisisi PSAB. Namun, direksi AMMN menyangkal rumor tersebut.
Penting untuk dicatat bahwa hingga saat ini, tidak ada akuisisi yang dikonfirmasi secara resmi oleh PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) melalui keterbukaan informasi kepada BEI. Manajemen perusahaan secara konsisten menegaskan bahwa mereka akan mematuhi peraturan yang berlaku dan akan mengumumkan setiap informasi material kepada publik jika memang ada aksi korporasi yang terjadi.
Jadi, ekspansi yang dilakukan PSAB saat ini lebih berfokus pada pengembangan proyek-proyek tambang yang sudah ada untuk meningkatkan produksi dan efisiensi, sementara isu akuisisi yang beredar di pasar belum memiliki dasar yang kuat dan telah dibantah oleh pihak-pihak terkait.
Jika Anda ingin berlangganan Database Saham Daily dan mendapatkan Info Saham Terkini, klik link di bawah ini:
No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website: www.sahamdaily.com
Kinerja keuangan PSAB di Kuartal I 2025
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis, kinerja keuangan PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) pada kuartal I 2025 menunjukkan hasil yang sangat positif. Berikut adalah rangkumannya:
Pendapatan: PSAB membukukan pendapatan sebesar USD 66,74 juta pada kuartal I 2025, naik 6,22% dibandingkan dengan USD 62,83 juta pada periode yang sama di tahun 2024.
Peningkatan Laba: Kenaikan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai 413,45%, dari USD 2,23 juta pada kuartal I 2024 menjadi USD 11,45 juta pada kuartal I 2025.
Efisiensi Biaya: Peningkatan laba yang signifikan ini didorong oleh keberhasilan perusahaan dalam menekan beban pokok penjualan menjadi US$ 26,95 juta, jauh lebih rendah dari US$ 38,09 juta pada kuartal I 2024.
Ownership
Berdasarkan informasi dari RTI efektif 31 Juli 2025, pemilik pengendali dari PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) adalah Jimmy Budiarto.
Berikut adalah rinciannya:
Pengendali Utama: Jimmy Budiarto memegang 92,50% saham PSAB, diketahui menguasai mayoritas saham perusahaan. Jimmy Budiarto juga menjabat sebagai Komisaris Utama di perusahaan tersebut.
Pemegang Saham Publik: Sisa saham yang beredar, yaitu sekitar 7,5%, dimiliki oleh publik.
Struktur Kepemilikan Tidak Langsung: Meskipun Jimmy Budiarto adalah pengendali utama, struktur kepemilikan formalnya adalah melalui entitas lain. Induk usaha langsung dari PSAB adalah J Resources Mining Limited (dengan persentase kepemilikan 92,50%), sedangkan induk usaha terakhirnya adalah J & Partners LP, yang berkedudukan di Hong Kong. Ini menunjukkan bahwa kepemilikan Jimmy Budiarto dioperasikan melalui perusahaan-perusahaan tersebut.
Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi/Trading sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi/Trading yang dilakukan oleh Pembaca.