Potensi Saham BVIC

PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) adalah sebuah bank swasta yang beroperasi di Indonesia. Berikut adalah beberapa potensi yang dimiliki oleh PT Bank Victoria International Tbk:
​1. Penguatan Permodalan dan Kesehatan Keuangan
​Peningkatan Modal Inti: Bank Victoria menargetkan kenaikan modal inti menjadi Rp 4 triliun pada kuartal II-2025. Peningkatan modal ini berasal dari berbagai aksi korporasi yang dilakukan.
​Rasio CAR yang Sehat: Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) BVIC menunjukkan tren positif, meningkat dari 17,49% pada tahun 2021 menjadi 21,02% pada Maret 2025. Rasio CAR yang kuat ini menunjukkan kemampuan bank untuk menopang pertumbuhan portofolio kredit yang berkualitas dan menjaga kesehatan keuangannya.
​Penerbitan Obligasi Subordinasi: Bank Victoria juga berencana menerbitkan obligasi subordinasi, yang akan membantu memperkuat struktur permodalan dan mendukung ekspansi bisnis.
​2. Strategi Bisnis dan Pertumbuhan
​Fokus pada Pertumbuhan Prudent: Bank Victoria memiliki rencana bisnis yang hati-hati (prudent) dengan mempertimbangkan skala usaha, tingkat kesehatan keuangan, dan arah pertumbuhan ke depan.
​Transformasi Berkelanjutan: Bank ini berkomitmen untuk terus bertransformasi guna menghadirkan layanan perbankan yang unggul, adaptif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
​Potensi Sinergi: BVIC memiliki potensi sinergi dan saling menguntungkan dengan seluruh grup usahanya.
​Penetrasi Pasar: Bank Victoria berfokus pada penetrasi pasar untuk memperluas basis nasabah dan portofolio produknya.
​3. Inovasi dan Layanan
​Inovasi Produk dan Layanan: Bank Victoria terus melakukan inovasi produk dan layanan finansial, termasuk melalui entitas anak dan kerja sama dengan perusahaan saudara.
​Layanan Perbankan Digital: Bank ini menawarkan layanan seperti Internet Banking dan Mobile Banking (IBMB) serta Victoria Internet Business (VIBIZ) untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin digital.

PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) telah melakukan beberapa aksi korporasi yang berkaitan dengan ekspansi dan akuisisi, terutama yang melibatkan entitas anak usahanya. Berikut adalah penjelasan mengenai ekspansi dan akuisisi yang telah dilakukan BVIC:
​1. Penjualan Saham PT Bank Victoria Syariah (BVIS)
​Aksi korporasi yang paling signifikan dalam beberapa waktu terakhir adalah penjualan saham PT Bank Victoria Syariah (BVIS) kepada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN). Ini merupakan bagian dari rencana besar BTN untuk melakukan spin-off unit usaha syariahnya (UUS) dan menggabungkannya dengan BVIS untuk membentuk bank umum syariah yang baru.
BVIC, bersama dengan pemegang saham mayoritas BVIS yaitu PT Victoria Investama Tbk (VICO), menjual seluruh kepemilikan sahamnya di BVIS kepada BTN.
​Akuisisi ini dilakukan oleh BTN untuk mempercepat proses spin-off BTN Syariah dan mewujudkan target menjadi bank syariah terbesar kedua di Indonesia.
Dengan penjualan ini, BVIC mendapatkan dana segar yang bisa digunakan untuk memperkuat permodalan dan ekspansi bisnisnya di sektor perbankan konvensional. Penjualan saham ini juga menghasilkan laba bagi BVIC, yang tercatat sekitar Rp 100,66 miliar dari total penjualan sahamnya di BVIS.
BVIC adalah salah satu pendiri BVIS. BVIS sendiri merupakan hasil konversi PT Bank Swaguna yang diakuisisi oleh BVIC pada tahun 2007.
​2. Aksi Korporasi untuk Penguatan Permodalan
​Selain akuisisi dan penjualan entitas anak, BVIC juga secara rutin melakukan ekspansi melalui penguatan modal untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya. Ini sering kali dilakukan melalui:
​Penerbitan Obligasi Subordinasi: BVIC telah dan berencana menerbitkan obligasi subordinasi untuk memperkuat struktur permodalan. Dana yang dihimpun dari aksi ini akan digunakan untuk mendukung ekspansi kredit dan operasional bank.
​Penambahan Modal Melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD): Bank Victoria juga melakukan penambahan modal melalui skema rights issue. Ini bertujuan untuk meningkatkan modal inti bank dan memenuhi persyaratan permodalan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
​Secara ringkas, ekspansi PT Bank Victoria International Tbk lebih berfokus pada penguatan internal melalui permodalan dan efisiensi bisnis dengan melepaskan entitas anak syariahnya, ketimbang melakukan akuisisi terhadap bank lain. Hal ini menunjukkan strategi BVIC yang lebih prudent dan berorientasi pada penguatan bisnis inti di sektor perbankan konvensional.

Jika Anda ingin berlangganan Database Saham Daily dan mendapatkan Info Saham Terkini, klik link di bawah ini:

Langganan Database Sahamdaily & Info Saham Terkini

No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website: www.sahamdaily.com

Berikut adalah rincian kinerja keuangan PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) pada semester I 2025:
​Kinerja Keuangan Utama:
​Laba Bersih: Bank Victoria mencatatkan laba bersih sebesar Rp 125,6 miliar pada semester I 2025. Angka ini melonjak signifikan sebesar 70,0% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (semester I 2024), yang tercatat sebesar Rp 73,9 miliar. Peningkatan laba ini didorong oleh efisiensi operasional dan pertumbuhan pendapatan.
​Pendapatan: Pendapatan BVIC pada semester I 2025 mencapai Rp 1,1 triliun, naik 10,6% secara tahunan (YoY) dari Rp 994,6 miliar pada semester I 2024.

Ownership

Pemilik utama dan pemegang saham pengendali dari PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) adalah Suzanna Tanojo.
​Suzanna Tanojo mengendalikan BVIC melalui dua cara:
Kepemilikan Langsung: Suzanna Tanojo memiliki saham BVIC secara langsung. Berdasarkan data per 31 Juli 2025, kepemilikan langsungnya mencapai 16,65%.
​Kepemilikan Tidak Langsung: Kepemilikan tidak langsungnya dilakukan melalui perusahaan induk, yaitu PT Victoria Investama Tbk (VICO). PT Victoria Investama Tbk adalah pemegang saham mayoritas BVIC dengan porsi 58,25%. Suzanna Tanojo adalah sosok di balik PT Victoria Investama Tbk.
​Jadi, meskipun ada pemegang saham publik atau masyarakat, BVIC secara efektif dikendalikan oleh Suzanna Tanojo melalui PT Victoria Investama Tbk.

Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi/Trading sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi/Trading yang dilakukan oleh Pembaca.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *