Hubungan antara saham WIFI (PT Solusi Sinergi Digital Tbk), INET (PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk), dan DOOH (PT Era Media Sejahtera Tbk) sebagian besar didasarkan pada kolaborasi strategis dan sinergi bisnis dalam ekosistem digital, khususnya terkait dengan penyediaan layanan internet dan periklanan.
Berikut adalah detail hubungan ketiganya:
WIFI dan DOOH:
Kolaborasi Penetrasi Internet dan Pemasaran Digital
PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) dan PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) menjalin kerja sama strategis yang bertujuan untuk mempercepat penetrasi internet terjangkau di Indonesia, dengan target mencapai 40 juta pelanggan internet.
Peran WIFI: WIFI adalah penyedia layanan internet yang menawarkan internet terjangkau (misalnya Rp100.000 per bulan dengan kecepatan 100 Mbps data unlimited). Mereka ingin memperluas jangkauan layanan ini ke lebih banyak masyarakat.
Peran DOOH: DOOH, sebagai perusahaan media dan periklanan digital, berperan penting dalam pemasaran dan akuisisi pelanggan untuk WIFI. DOOH memanfaatkan basis Artificial Intelligence (AI) dan ekosistem pemasaran yang dimilikinya, seperti:
Key Opinion Leader (KOL)
Programmatic Advertising
Media sosial yang terhubung dengan komunitas
Event dan aktivasi interaktif
Media out-of-home (OOH), digital out-of-home (DOOH), dan Programmatic DOOH (seperti TV Kereta, Digital Totem, dan Videotron yang juga berbasis AI).
Sinergi: Melalui kolaborasi ini, DOOH membantu WIFI menjangkau pelanggan yang lebih besar dengan kampanye pemasaran yang efisien. Ini mendukung percepatan penetrasi pasar, meningkatkan akuisisi pelanggan, dan saling menguntungkan kedua perusahaan.
WIFI dan INET: Hubungan Bisnis sebagai Pihak Ketiga
Hubungan antara WIFI dan INET lebih bersifat sebagai klien-penyedia jasa atau mitra bisnis dalam proyek tertentu. Meskipun keduanya bergerak di bidang telekomunikasi dan infrastruktur digital, hubungan mereka adalah sebagai entitas terpisah yang saling berinteraksi secara komersial.
WIFI sebagai Klien INET: Berdasarkan informasi, WIFI tercatat sebagai klien dari INET. Misalnya, INET memiliki piutang usaha dari WIFI, dan anak usaha WIFI (IJE) memiliki utang usaha ke INET.
Proyek Homepass: INET berpotensi mengerjakan proyek homepass (jaringan kabel serat optik hingga ke rumah pelanggan) yang berhubungan dengan proyek homepass WIFI. Ini menunjukkan bahwa INET dapat menjadi kontraktor atau penyedia infrastruktur bagi ekspansi jaringan WIFI.
Aksi Korporasi: Kedua perusahaan ini juga sering menjadi sorotan terkait aksi korporasi seperti rights issue, di mana keduanya berupaya menggalang dana untuk ekspansi bisnis masing-masing.
Sinergi dalam Ekosistem Digital
Secara keseluruhan, WIFI, INET, dan DOOH dapat dilihat sebagai bagian dari ekosistem digital yang saling bersinergi.
WIFI fokus pada penyediaan akses internet.
INET berfokus pada infrastruktur jaringan (misalnya, kabel serat optik dan kemungkinan lelang frekuensi).
DOOH fokus pada pemasaran dan periklanan digital untuk menjangkau audiens dan mendukung akuisisi pelanggan bagi bisnis digital lainnya, termasuk WIFI.
Meskipun INET dan WIFI memiliki hubungan bisnis sebagai pihak ketiga, dan WIFI berkolaborasi erat dengan DOOH dalam hal pemasaran, ketiganya secara tidak langsung saling mendukung dalam pengembangan dan perluasan layanan digital di Indonesia. Pertumbuhan salah satu entitas dapat memberikan dampak positif pada yang lain, terutama jika ada ketergantungan bisnis atau sinergi proyek yang kuat.
Tidak ada hubungan kepemilikan saham langsung yang signifikan di antara PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET), dan PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) pada tingkat pemegang saham pengendali.
Masing-masing perusahaan memiliki struktur kepemilikan yang terpisah:
PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI):
Pemegang saham utamanya saat ini antara lain adalah Hashim S. Djojohadikusumo melalui PT Arsari Sentra Data, Arwin Rasyid (melalui TEZ Capital & Finance), dan Fadel Muhammad (juga melalui PT Media Wiguna Nusantara). Ketiga tokoh ini menjadi pemegang saham utama tidak langsung melalui kepemilikan pada entitas induk atau anak usaha WIFI. PT Investasi Sukses Bersama (ISB) adalah pemegang saham pengendali utama dari PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau yang dikenal juga dengan Surge.
Mengenai kepemilikan ISB sendiri, strukturnya melibatkan beberapa pihak:
Hashim S. Djojohadikusumo melalui perusahaannya PT Arsari Sentra Data mengakuisisi 45% saham PT Investasi Sukses Bersama (ISB) dari Tinawati pada akhir 2024. Ini menjadikannya salah satu pemegang saham utama ISB dan secara tidak langsung memiliki pengaruh signifikan terhadap WIFI.
Sebelumnya, Tinawati adalah salah satu pemegang saham utama di ISB. Namun, sebagian besar kepemilikannya telah dialihkan kepada PT Arsari Sentra Data.
Ada juga nama-nama lain yang muncul dalam konteks kepemilikan tidak langsung WIFI melalui ISB, seperti Arwin Rasyid dan Fadel Muhammad, yang juga merupakan tokoh-tokoh terkemuka. Mereka memiliki saham di entitas yang memiliki keterkaitan dengan struktur kepemilikan WIFI, termasuk melalui PT Media Wiguna Nusantara.
Dengan demikian, Hashim S. Djojohadikusumo melalui PT Arsari Sentra Data adalah salah satu pemilik kunci PT Investasi Sukses Bersama, dan secara tidak langsung menjadi pengendali penting bagi WIFI.
PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET):
Pemegang saham utamanya adalah PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara (AKUN) dengan persentase kepemilikan yang dominan (sekitar 73.56%). Pengendali dan ultimate beneficial owner dari INET adalah Adhie M. Masardi. Pemilik PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara dapat ditelusuri melalui struktur kepemilikannya.
PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara memiliki pemegang saham mayoritas yaitu PT Satu Technologi Tepat dengan kepemilikan sekitar 64,62%. Selain itu, ada juga pemegang saham individu seperti Muhammad Arif (sekitar 30,77%) dan Setyanto Hantoro (sekitar 4,62%).
Lebih jauh, Adhie M. Masardi adalah pemilik manfaat akhir (ultimate beneficial owner) dan juga pihak pengendali dari PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) yang mayoritas sahamnya dipegang oleh PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara.
Adhie M. Masardi memiliki saham INET melalui PT Satu Technologi Tepat, yang merupakan induk dari PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara. Ini menunjukkan bahwa meskipun PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara memiliki beberapa pemegang saham, kendali utamanya berada di tangan Adhie M. Masardi melalui kepemilikan berjenjang.
Setyanto Hantoro, yang juga merupakan salah satu pemegang saham PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara, menjabat sebagai Komisaris Utama INET dan sebelumnya pernah menjadi Direktur Utama Telkomsel.
PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH):
Pemegang saham utamanya adalah PT Prambanan Investasi Sukses dengan persentase kepemilikan yang signifikan (sekitar 68.95%). PT Prambanan Investasi Sukses merupakan pemegang saham pengendali dari PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH). Mengenai pemilik PT Prambanan Investasi Sukses itu sendiri, informasi dari prospektus atau laporan keuangan DOOH menunjukkan bahwa Faysal Deni Rahman merupakan pemilik manfaat akhir (ultimate beneficial owner) dari PT Prambanan Investasi Sukses.
Meskipun ketiga perusahaan ini menjalin kolaborasi bisnis (terutama WIFI dan DOOH dalam ekosistem digital) dan memiliki hubungan klien-penyedia jasa (seperti INET yang menjadi kontraktor potensial untuk proyek WIFI), data yang tersedia menunjukkan bahwa tidak ada tumpang tindih kepemilikan saham yang signifikan di antara pemegang saham pengendali dari masing-masing perusahaan. Artinya, tidak ada satu entitas korporasi atau individu yang secara langsung menguasai saham pengendali di lebih dari satu perusahaan di antara WIFI, INET, dan DOOH.
Hubungan mereka lebih bersifat sinergi operasional dan strategis dalam mendukung pertumbuhan bisnis masing-masing di sektor infrastruktur digital, telekomunikasi, dan periklanan digital, daripada hubungan kepemilikan silang.
Jika Anda ingin berlangganan Database Saham Daily dan mendapatkan Info Saham Terkini, klik link di bawah ini:
No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website: www.sahamdaily.com
Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi Pembaca