Kebijakan mandatori biodiesel B50 (campuran 50% Fatty Acid Methyl Ester / FAME dari CPO dan 50% solar) yang ditargetkan implementasinya pada tahun 2026, secara umum akan memberikan dampak positif yang signifikan pada seluruh emiten CPO, namun memberikan keuntungan yang lebih besar pada kategori emiten tertentu.
Emiten yang Paling Diuntungkan (Produsen Biodiesel Terintegrasi)
Emiten yang memiliki fasilitas pengolahan hilir yang terintegrasi, khususnya pabrik Biodiesel (FAME), akan mendapat keuntungan ganda (hulu dan hilir). Mereka dapat memperoleh margin ganda (dari produksi CPO hingga produksi FAME) dan menjadi pemasok langsung untuk program B50.
JARR milik Haji Isam ditunjuk pemerintah untuk berperan dalam program Mandatori Biodiesel B50 yang akan diterapkan pada 2026. Setelah sebelumnya dipercaya membantu sektor pertanian di Papua, keterlibatan JARR dalam program ini dinilai positif bagi prospek saham perusahaan.Jhonlin Group merupakan pelopor uji coba implementasi B50. JARR memiliki dan mengoperasikan pabrik biodiesel (FAME) dengan kapasitas terpasang 1.500 ton per hari (atau sekitar 450.000 ton per tahun) yang telah beroperasi sejak September 2021.
Kontribusi segmen FAME terhadap pendapatan JARR sangat besar.
Semester I 2025, total penjualan Rp 2,04 Triliun, penjualan FAME Rp 1,72 Triliun, artinya kontribusi FAME terhadap total penjualan sekitar 85%. Angka ini menegaskan bahwa JARR adalah perusahaan sawit yang fokus utamanya kini berada di industri hilir biodiesel.
Segmen FAME JARR sangat bergantung pada:
Mandatori Biodiesel Nasional (B35/B50): FAME diproduksi untuk memenuhi alokasi kuota yang ditetapkan oleh Kementerian ESDM untuk dicampurkan ke dalam solar. Keberlanjutan dan peningkatan persentase campuran biodiesel (saat ini B35, target ke depan B50) secara langsung meningkatkan permintaan dan kuota alokasi untuk JARR. Implementasi B50 akan meningkatkan permintaan domestik terhadap CPO dan FAME secara drastis untuk menggantikan sekitar 4,5 juta kiloliter solar impor nasional.
Kontrak dengan Pertamina: Penjualan FAME didominasi oleh penyerapan dari pihak ketiga, terutama PT Pertamina Patra Niaga, yang merupakan distributor utama BBM di Indonesia.
Harga Indeks Pasar (HIP): Harga jual FAME disesuaikan dengan Harga Indeks Pasar (HIP) BBM jenis minyak solar yang ditetapkan setiap bulan oleh pemerintah, memberikan stabilitas harga jual.
Segmen FAME bukan hanya bagian dari bisnis JARR, melainkan motor penggerak utama yang menentukan kinerja pendapatan dan laba bersih perusahaan.
Produk utama JARR:
Sentimen positif dari program EBT skala besar seperti B50 membuat saham JARR dipandang oleh pasar tidak hanya sebagai saham CPO konvensional, tetapi sebagai entitas yang mendukung proyek energi strategis nasional, yang berpotensi mendorong kenaikan valuasi perusahaan.
Jika Anda ingin berlangganan Database Saham Daily dan mendapatkan Info Saham Terkini, klik link di bawah ini:
No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website: www.sahamdaily.com
Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi/Trading sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi/Trading yang dilakukan oleh Pembaca.