IPO PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO)
RLCO adalah perusahaan yang bergerak di sektor Consumer Non-Cyclicals, berfokus pada pengolahan dan pencucian sarang burung walet serta perdagangan produk-produk kesehatan.
Perkiraan Jadwal IPO
Alokasi Penggunaan Dana IPO
Seluruh dana yang diperoleh dari IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan dialokasikan 100% untuk penguatan bahan baku sarang burung walet, dengan rincian:
± 56,33% => Untuk Modal Kerja perseroan (pembelian bahan baku sarang burung walet).
± 43,67% => Untuk Penyertaan Modal kepada anak usaha, PT Realfood Winta Asia (Realfood), yang juga akan digunakan untuk pembelian bahan baku sarang burung walet.
Penggunaan dana ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas operasional dan produktivitas pabrik yang saat ini belum optimal.
Prospek Bisnis dan Strategi Utama
RLCO berada pada industri pengolahan sarang burung walet (SBW) yang memiliki potensi ekspor besar, terutama ke Tiongkok.
1. Fokus pada Pasar Global (Ekspor)
Bisnis utama perusahaan adalah pencucian dan pengolahan SBW mentah menjadi SBW siap konsumsi atau bahan baku, yang mayoritas diekspor. Perusahaan memiliki fasilitas yang telah memenuhi standar ketat ekspor, terutama ke Tiongkok, yang merupakan pasar SBW terbesar dunia. Dana IPO akan membantu mengamankan pasokan bahan baku yang berkualitas untuk memenuhi kuota ekspor.
2. Ekspansi Domestik melalui Realfood
Melalui anak usahanya, Realfood, RLCO berfokus pada produk superfood dan kesehatan berbasis SBW siap minum. Segmen ini menyasar konsumen domestik yang peduli kesehatan dan telah menjadi salah satu brand SBW siap minum yang dikenal di Indonesia. Dana IPO dialokasikan untuk meningkatkan pembelian bahan baku, yang secara langsung akan mengoptimalkan utilisasi kapasitas pabrik pengolahan SBW milik Perseroan.
3. Keunggulan Kompetitif
RLCO mengklaim dapat mengontrol kualitas dari proses pengolahan hingga produk jadi (Realfood), memberikan keunggulan dalam konsistensi produk. Industri SBW merupakan komoditas ekspor prioritas pemerintah Indonesia, memberikan prospek jangka panjang yang positif.
Risiko Utama yang Perlu Diperhatikan
Ketergantungan Ekspor: Kinerja sangat bergantung pada regulasi dan permintaan dari negara tujuan ekspor utama, terutama Tiongkok. Perubahan kebijakan impor dapat berdampak besar.
Volatilitas Harga Bahan Baku: Harga sarang burung walet mentah bersifat fluktuatif, yang dapat menekan margin keuntungan jika tidak diimbangi dengan efisiensi operasional atau kenaikan harga jual.
Persaingan: Terdapat banyak pesaing, baik di pasar ekspor (SBW olahan) maupun di pasar domestik (minuman kesehatan SBW).
RLCO memiliki posisi yang kuat di industri SBW dengan fokus ganda pada ekspor dan pasar domestik (melalui Realfood). Keberhasilan IPO akan sangat bergantung pada kemampuan perusahaan dalam mengelola pasokan bahan baku yang didanai dari IPO dan mempertahankan margin ekspor yang menguntungkan.
Ownership:
37,5% => Alamsyah
37,5%=> Darren Suciono
25,0% => Gracia Puspita Suciono
Keluarga Suciono (Pendiri Realfood)
Darren Suciono dan Gracia Puspita Suciono adalah sosok kunci di balik perusahaan ini, yang juga dikenal sebagai pendiri brand Realfood. Perusahaan ini dimulai sebagai bisnis keluarga yang berfokus pada pengolahan sarang burung walet (SBW) untuk pasar ekspor, dan kemudian berekspansi ke pasar domestik melalui produk minuman kesehatan Realfood.
Setelah IPO, persentase kepemilikan para pemilik lama ini akan terdilusi (berkurang) karena adanya penawaran 20% saham baru kepada masyarakat umum. Namun, mereka akan tetap menjadi pemegang saham pengendali dan mayoritas perusahaan.
Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi/Trading sepenuhnya ada di tangan pembaca. Saham Daily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi/Trading yang dilakukan oleh Pembaca.
Jika Anda ingin berlangganan Database Saham Daily dan mendapatkan Info Saham Terkini, klik link di bawah ini:
No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website: www.sahamdaily.com