Potensi Saham ASLC

​PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) memiliki potensi bisnis yang menarik, terutama karena berfokus pada industri otomotif bekas di Indonesia. Berikut adalah beberapa potensi utama dari ASLC:
​1. Dominasi di Pasar Mobil Bekas
​Pangsa Pasar yang Besar: ASLC, melalui anak perusahaannya seperti JBA Indonesia, merupakan salah satu pemain besar di pasar lelang otomotif. JBA Indonesia dikenal sebagai balai lelang dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia.
​Permintaan Mobil Bekas yang Stabil: Minat masyarakat terhadap mobil bekas cenderung meningkat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif. Mobil bekas sering kali menjadi pilihan yang lebih terjangkau bagi konsumen. ASLC berhasil menangkap peluang ini, dan terus mencatatkan pertumbuhan pendapatan.

​2. Strategi Bisnis Omni-channel yang Kuat
​Integrasi Online dan Offline: ASLC mengoperasikan bisnisnya melalui pendekatan “omni-channel,” yang menggabungkan platform online dan offline.
​JBA Indonesia: Balai lelang yang mengadaptasi teknologi digital dalam operasionalnya.
​Caroline.id: Platform jual beli mobil bekas yang menawarkan layanan “jual, beli, dan tukar tambah.” Caroline.id menyumbang pendapatan yang signifikan bagi perusahaan. Platform ini juga gencar melakukan ekspansi jaringan showroom di berbagai wilayah potensial untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
​Cartalog: Penyedia data harga mobil dan motor yang membantu konsumen dan pelaku bisnis dalam menentukan harga pasar yang wajar.

​3. Inovasi dan Kepercayaan Konsumen
Garansi 7G+: Caroline.id menawarkan garansi 7G+ yang mencakup berbagai komponen vital kendaraan. Garansi ini meningkatkan kepercayaan konsumen karena menjamin kualitas mobil bekas yang dijual dan memberikan jaminan pembelian kembali. Ini menjadi nilai tambah yang membedakan ASLC dari pemain lain di pasar.
​Fokus pada Kualitas: ASLC berupaya memastikan unit mobil yang dijualnya telah lolos inspeksi di berbagai titik, serta bebas dari riwayat banjir atau tabrakan. Hal ini bertujuan untuk membangun reputasi sebagai penyedia mobil bekas yang terpercaya.

​4. Ekspansi Bisnis yang Terus Berlanjut
​Penambahan Lini Bisnis: ASLC terus melakukan ekspansi dengan menambah lini bisnis baru, seperti perdagangan eceran motor bekas. Hal ini membuka sumber pendapatan baru dan diversifikasi bisnis.
​Belanja Modal (Capex): Perusahaan mengalokasikan belanja modal (capex) untuk investasi cabang baru, yang menunjukkan komitmen untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kapasitas operasional.

​Secara keseluruhan, potensi PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) didukung oleh model bisnis yang terintegrasi, adaptasi terhadap teknologi, inovasi yang meningkatkan kepercayaan konsumen, serta ekspansi yang agresif di pasar otomotif bekas yang terus tumbuh di Indonesia.

​PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) memiliki strategi bisnis yang berfokus pada ekspansi, baik secara organik maupun melalui akuisisi, untuk memperkuat ekosistem bisnis otomotif bekasnya. Berikut adalah rincian mengenai ekspansi dan akuisisi yang telah dilakukan oleh ASLC:
​Akuisisi dan Peningkatan Kepemilikan
​Akuisisi PT JBA Indonesia (JBAI): Ini adalah salah satu akuisisi paling signifikan yang mendasari bisnis ASLC. Pada tanggal 15 Februari 2019, ASLC (yang pada saat itu masih bernama PT Adi Sarana Lelang) mengakuisisi 51% kepemilikan saham di PT JBA Indonesia. Akuisisi ini menjadikan ASLC sebagai pemain utama di pasar lelang otomotif, di mana JBAI dikenal sebagai salah satu balai lelang terbesar di Indonesia.
​Peningkatan Saham di JBA Indonesia: ASLC terus meningkatkan kepemilikannya di JBAI. Pada November 2023, ASLC mengumumkan peningkatan kepemilikan saham di JBAI sebesar 7,8%, dari sebelumnya 84,4% menjadi 92,2%. Peningkatan ini dilakukan melalui akuisisi saham Mitsui di bisnis lelang mobil. Langkah ini menunjukkan komitmen ASLC untuk memiliki kendali yang lebih besar dan mengkonsolidasikan bisnis balai lelangnya.
​Ekspansi Organik
​Ekspansi organik ASLC terutama difokuskan pada perluasan jangkauan dan diversifikasi layanan.
​Ekspansi Caroline.id:
​Penambahan Cabang/Showroom: ASLC secara agresif menambah jumlah showroom untuk Caroline.id di berbagai kota di Indonesia. Hingga akhir tahun 2023, Caroline.id memiliki 10 cabang, dan perusahaan menargetkan penambahan minimal 18 showroom baru di tahun 2024. Ekspansi ini bertujuan untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan penetrasi di pasar ritel mobil bekas.
​Peningkatan Kapasitas: Ekspansi ini didukung oleh belanja modal (capex) yang disiapkan perusahaan untuk menyewa lahan dan membangun fasilitas baru.
​Penambahan Lini Bisnis Baru:
​Bisnis Perdagangan Eceran Sepeda Motor Bekas: ASLC berencana untuk memasuki bisnis perdagangan eceran sepeda motor bekas. Ekspansi ini adalah langkah strategis untuk memperluas portofolio produk dan menangkap potensi pasar motor bekas yang juga sangat besar di Indonesia.
​Bisnis Gadai (MotoGadai): Pada semester kedua 2023, ASLC juga memulai bisnis gadai melalui entitas anak bernama MotoGadai. Bisnis ini melengkapi ekosistemnya, menawarkan layanan gadai kendaraan bermotor yang bisa menjadi sumber pendapatan baru.
​Secara ringkas, ekspansi dan akuisisi yang dilakukan PT Autopedia Sukses Lestari Tbk menunjukkan strategi perusahaan yang proaktif dalam memperkuat posisinya di industri otomotif bekas Indonesia. Mereka tidak hanya berfokus pada balai lelang, tetapi juga membangun ekosistem yang lengkap mulai dari ritel, gadai, hingga rencana masuk ke pasar sepeda motor bekas.

Jika Anda ingin berlangganan Database Saham Daily dan mendapatkan Info Saham Terkini, klik link di bawah ini:

Langganan Database Sahamdaily & Info Saham Terkini

No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website: www.sahamdaily.com

Kinerja keuangan ASLC di Semester I 2025:

​Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) mencatat kinerja yang bervariasi di semester I 2025. Perusahaan berhasil melanjutkan tren pertumbuhan pada pendapatan, namun mengalami penurunan pada laba bersih.
​Berikut adalah rincian kinerja keuangan ASLC hingga Juni 2025:
​1. Pendapatan
​ASLC membukukan pendapatan sebesar Rp 447,1 miliar di semester I 2025. Angka ini naik signifikan sebesar 17% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar Rp 381,8 miliar. Pertumbuhan ini didorong oleh ekspansi bisnis perusahaan, terutama dari penjualan mobil bekas melalui jaringan showroom Caroline.id.
​2. Laba Bersih
​Meskipun pendapatan naik, laba bersih ASLC justru mengalami penurunan. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun menjadi Rp 18,56 miliar, anjlok 23,8% dibandingkan dengan Rp 24,36 miliar pada semester I 2024.
​Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
​Kenaikan Beban Pokok Pendapatan: Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 317,58 miliar dari Rp 253,89 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
​Kenaikan Beban Operasional: Beban umum dan administrasi juga mengalami kenaikan signifikan, yang menekan margin keuntungan perusahaan.
​3. Posisi Keuangan
​Dari sisi neraca, ASLC menunjukkan posisi keuangan yang sehat. Per 30 Juni 2025, total aset konsolidasian perusahaan tercatat sebesar Rp 986,96 miliar, meningkat dari Rp 908,13 miliar pada akhir tahun 2024. Sementara itu, total ekuitas juga naik menjadi Rp 758,40 miliar.
​Secara keseluruhan, kinerja ASLC di semester I 2025 menunjukkan bahwa perusahaan berhasil memperluas pangsa pasar dan meningkatkan volume penjualan, tetapi menghadapi tantangan dalam mengelola biaya operasional yang meningkat, yang pada akhirnya menekan profitabilitas.

Ownership

PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) merupakan bagian dari ekosistem bisnis otomotif Triputra Group, sebuah konglomerasi yang didirikan oleh TP Rachmat.
​Secara spesifik, pemilik mayoritas atau pemegang saham pengendali ASLC adalah PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA).
​Berikut adalah rincian struktur kepemilikannya, ​berdasarkan data RTI efektif 31 Juli 2025:
PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA): Merupakan pemegang saham utama dan pengendali dengan kepemilikan mayoritas. Berdasarkan laporan terkini, ASSA memiliki sekitar 77,6% saham ASLC.
​Masyarakat (Publik): Saham yang dimiliki oleh publik atau investor ritel di pasar modal berjumlah sekitar 19,7%.
​Manajemen dan Lainnya: Sisanya dimiliki oleh manajemen perusahaan dan pihak lain dengan porsi yang lebih kecil.
​Dengan demikian, meskipun ASLC adalah perusahaan publik yang sahamnya bisa dibeli oleh masyarakat, kontrol dan pengelolaan utama perusahaan berada di tangan PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), yang merupakan bagian dari Triputra Group.

Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi/Trading sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi/Trading yang dilakukan oleh Pembaca.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *