PT Sumber Global Energy Tbk (SGER)
Bisnis & Aksi Korporasi Terkini
Ekspansi Diversifikasi Usaha: SGER sedang melakukan diversifikasi ke industri kimia melalui pembangunan pabrik hidrogen peroksida di Serang, Banten. Proyek ini didukung dengan pengamanan fasilitas kredit sekitar Rp 600 Miliar untuk entitas usahanya, PT Hidrogen Peroxida Indonesia.
Total nilai pembangunan pabrik diperkirakan mencapai Rp 350 Miliar.
Pendanaan: Perusahaan menawarkan Obligasi Berkelanjutan I Sumber Global Energy Tahap II Tahun 2025 senilai hingga Rp 500 Miliar untuk modal kerja, dengan bunga hingga 10,75%.
SGER aktif dalam penandatanganan kontrak penjualan batu bara, termasuk meraih kontrak besar dari konsorsium Vietnam.
Peringkat Kredit: Pada awal tahun, Pefindo memberikan peringkat id A- (Stabil), mencerminkan kebijakan keuangan yang konservatif dan proteksi arus kas yang kuat.
Progres pembangunan pabrik hidrogen peroksida (H2O2) milik PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) sebagai berikut:
Pelaksanaan Kontrak EPC:
SGER, melalui anak usahanya PT Hidrogen Peroxida Indonesia (HPI), telah menandatangani perjanjian Kontrak Rekayasa, Pengadaan, dan Konstruksi (Engineering-Procurement-Construction/EPC) dengan kontraktor asal India, Nuberg Industries Limited, pada Maret 2024. Total nilai investasi pembangunan pabrik ini diperkirakan mencapai USD 50 juta (sekitar Rp 787,18 miliar – Rp 791,25 miliar). Estimasi lama pengerjaan adalah 22 bulan, dimulai sejak Maret 2024.
Pendanaan:
HPI telah meraih perubahan perjanjian kredit sindikasi yang meningkat dari semula Rp 350 miliar menjadi Rp 600 miliar dari sejumlah bank nasional. Perubahan perjanjian terakhir ditandatangani sekitar Juli hingga Agustus 2025. Pendanaan ini digunakan untuk pembangunan pabrik di Kabupaten Serang/Merak, Banten.
Kapasitas dan Lokasi:
Pabrik ini dirancang memiliki kapasitas produksi sebesar 20.000 metrik ton per tahun untuk konsentrasi 100% atau 40.000 metrik ton per tahun untuk konsentrasi 50%. Dengan kapasitas tersebut, pabrik ini akan menjadi fasilitas produksi H2O2 terbesar kedua di Indonesia. Lokasi pembangunan pabrik berada di Kabupaten Serang/Merak, Banten, dan SGER memiliki 46% saham di HPI.
Tujuan Proyek:
Proyek ini merupakan langkah strategis SGER untuk diversifikasi bisnis ke sektor non-batubara, termasuk industri kimia. Diharapkan pabrik ini dapat menjadi sumber pendapatan baru yang signifikan dan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor H2O2.
Hidrogen Peroksida adalah senyawa kimia yang sangat serbaguna dan memiliki manfaat luas, baik di sektor industri, kesehatan, maupun rumah tangga, terutama karena sifatnya sebagai agen pengoksidasi dan disinfektan yang kuat.
Berikut beberapa manfaat utama dari Hidrogen Peroksida:
1. Industri (Penggunaan Konsentrasi Tinggi)
Pemutih (Bleaching Agent): Sekitar 60% produksi global digunakan sebagai zat pemutih yang ramah lingkungan, khususnya di:
Industri Pulp dan Kertas: Digunakan untuk memutihkan bubur kertas.
Industri Tekstil: Digunakan untuk memutihkan bahan baku tekstil.
Pengolahan Air dan Limbah:
Digunakan dalam proses Advanced Oxidation Process (AOP) bersama dengan sinar UV atau ozon untuk mengurai kontaminan organik, menghilangkan warna, menetralkan bau, dan mengurangi Chemical Oxygen Demand (COD) pada limbah industri.
Digunakan untuk penjernihan air minum.
Industri Kimia: Sebagai agen oksidator dalam sintesis berbagai bahan kimia, termasuk peroksida organik dan bahan aktif farmasi.
Industri Elektronik: Digunakan untuk pembersihan wafer silikon dan substrat sensitif dari kontaminasi organik tanpa meninggalkan residu berbahaya.
2. Kesehatan dan Medis (Penggunaan Konsentrasi Rendah)
Antiseptik Ringan: Digunakan untuk membersihkan luka gores atau luka potong ringan untuk mencegah infeksi. Cara kerjanya adalah dengan melepaskan oksigen yang menghasilkan busa, yang membantu mengangkat sel kulit mati dan kotoran di sekitar luka. (Namun, penggunaannya harus bijak karena dapat mengiritasi jaringan halus).
Perawatan Mulut:
Sebagai bahan dalam obat kumur (mouthwash) untuk meredakan iritasi gusi atau sariawan.
Sebagai bahan aktif dalam produk pemutih gigi dan pasta gigi karena kemampuannya mengoksidasi noda.
Pembersih Telinga: Digunakan dalam bentuk tetes telinga untuk membantu melunakkan dan membersihkan kotoran telinga (serumen) yang menumpuk.
Sterilisasi: Dalam bentuk uap atau cairan, sangat efektif untuk sterilisasi lingkungan medis dan peralatan bedah karena kemampuannya membunuh bakteri, virus, dan mikroorganisme lainnya.
3. Rumah Tangga dan Lain-lain
Disinfektan dan Pembersih Rumah Tangga: Efektif untuk membersihkan dan mendisinfeksi permukaan, toilet, nat kamar mandi, dan benda-benda lain.
Pemutih Pakaian: Dapat digunakan sebagai alternatif pemutih klorin untuk memutihkan pakaian yang menguning atau kotor.
Pertanian dan Akuakultur:
Untuk tanaman, dapat meningkatkan kadar oksigen di tanah, menstimulasi pertumbuhan akar, dan mengobati infeksi jamur atau bakteri.
Pada tambak udang, digunakan untuk meningkatkan kualitas air (mengurangi amonia/nitrit) dan meningkatkan oksigenasi air.
Kosmetik: Digunakan dalam larutan encer untuk memutihkan (bleaching) rambut.
Manfaat Hidrogen Peroksida sangat bergantung pada konsentrasinya. Larutan dengan konsentrasi tinggi bersifat korosif dan berbahaya jika tidak ditangani dengan benar, sementara larutan encer 3% atau kurang umumnya aman untuk aplikasi rumah tangga dan kesehatan.
Risiko Utama yang Perlu Diperhatikan
Volatilitas Harga Komoditas: Bisnis utama SGER masih sangat bergantung pada batu bara, sehingga fluktuasi harga batu bara global akan sangat memengaruhi pendapatan dan laba.
Isu Hukum/Reputasi: Adanya dugaan sengketa atau tuduhan ketidaksesuaian kualitas batu bara dari pihak Vietnam (Danka) dapat memengaruhi reputasi dan kontrak internasional di masa depan, meskipun SGER telah melakukan klarifikasi dan membantah tuduhan tersebut.
Risiko Proyek Diversifikasi: Keberhasilan jangka panjang sangat bergantung pada kelancaran dan profitabilitas proyek hidrogen peroksida. Proyek baru selalu memiliki risiko pelaksanaan dan risiko pasar.
Ownership
Berdasarkan data kepemilikan saham di RTI efektif 30 September 2025:
PT Sumbermas Inti Energi (selaku pengendali) memegang 50,08% saham SGER
Vivi Ramalyati Hutama memegang 10,86% saham SGER
Welly Thomas (selaku pengendali) memegang 8,61% saham SGER
Masyarakat memegang 30,45% saham SGER.
Kepemilikan mayoritas oleh PT Sumbermas Inti Energi dan kepemilikan signifikan oleh Welly Thomas menunjukkan struktur kepemilikan yang stabil dengan konsentrasi pada pihak pengendali. Struktur kepemilikan ini penting karena pihak-pihak pengendali memiliki hak suara yang dominan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menentukan arah bisnis dan kebijakan perusahaan.
Jika Anda ingin berlangganan Database Saham Daily dan mendapatkan Info Saham Terkini, klik link di bawah ini:
No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website: www.sahamdaily.com
Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi/Trading sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi/Trading yang dilakukan oleh Pembaca.