PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) adalah emiten yang bergerak di bidang jasa logistik pertambangan, khususnya batu bara. Potensi perusahaan ini didukung oleh model bisnisnya yang spesifik dan prospek diversifikasi di masa depan.
Berikut adalah penjelasan mengenai potensi PT Dana Brata Luhur Tbk:
1. Model Bisnis Infrastruktur yang Strategis
Bisnis utama TEBE adalah menyediakan infrastruktur terpadu untuk pengangkutan batu bara. Mereka memiliki dan mengoperasikan aset penting, yaitu:
Jalan Angkut (Hauling Road): TEBE memiliki jalan angkut sepanjang sekitar 46 km yang berfungsi sebagai jalur utama dari area tambang ke area stockpile dan pelabuhan. Aset ini merupakan keunggulan kompetitif karena sulit direplikasi dan memberikan posisi yang kuat dalam rantai pasok batu bara.
Pelabuhan dan Terminal Batu Bara: Perusahaan juga mengoperasikan pelabuhan pribadi yang berfungsi untuk bongkar muat batu bara. Ini memungkinkan mereka menawarkan layanan logistik terintegrasi, dari penambangan (pit) hingga pelabuhan (port).
Model bisnis ini membuat TEBE memiliki pendapatan yang cenderung stabil, karena jasa mereka dibutuhkan terlepas dari fluktuasi harga batu bara. Perusahaan-perusahaan penambang batu bara di wilayah sekitar menjadi pelanggan tetap mereka karena infrastruktur ini vital untuk kegiatan operasional mereka.
2. Diversifikasi Bisnis
Meskipun saat ini berfokus pada batu bara, TEBE memiliki rencana untuk mendiversifikasi bisnisnya guna mengurangi ketergantungan pada satu komoditas. Rencana diversifikasi ini mencakup:
Perubahan Status Pelabuhan: Anak usaha TEBE, PT Talenta Bumi Port, sedang dalam proses mengubah statusnya dari pelabuhan khusus batu bara menjadi pelabuhan umum. Ini akan memungkinkan mereka untuk melayani komoditas lain dan bahkan penumpang, membuka aliran pendapatan baru.
Komoditas Baru: Perusahaan juga tengah mengkaji peluang untuk merambah ke pengangkutan komoditas lain seperti pasir silika.
Proyek Berkelanjutan: TEBE juga menjajaki potensi bisnis dalam karbon kredit, yang sejalan dengan tren global menuju energi bersih dan keberlanjutan.
3. Kinerja Keuangan dan Dividen
Kinerja keuangan TEBE menunjukkan profitabilitas yang baik dan komitmen terhadap pemegang saham.
Laba Positif: Perusahaan secara konsisten mencatatkan laba bersih positif, meskipun ada fluktuasi dari tahun ke tahun. Pada tahun buku 2024, TEBE membukukan laba bersih sebesar Rp 133,2 miliar.
Pembagian Dividen: TEBE dikenal sebagai emiten yang loyal dalam membagikan dividen. Pembagian dividen yang rutin menunjukkan posisi kas yang kuat dan komitmen perusahaan untuk memberikan return kepada investor.
4. Lokasi Strategis
Aset-aset infrastruktur TEBE berlokasi di wilayah pertambangan batu bara yang kaya di Kalimantan Selatan, khususnya di cekungan yang memiliki cadangan batu bara besar (lebih dari 800 juta metrik ton). Hal ini memastikan ketersediaan pasokan dan potensi pelanggan yang besar. TEBE memiliki peluang untuk menambah pelanggan baru dari sekitar 50 penambang yang beroperasi di wilayah tersebut.
Dengan model bisnis yang berfokus pada infrastruktur vital, rencana diversifikasi ke komoditas dan sektor lain, serta komitmen terhadap pembagian dividen, PT Dana Brata Luhur Tbk memiliki potensi untuk terus tumbuh dan menciptakan nilai tambah bagi para pemegang sahamnya.
PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) tidak melakukan akuisisi terhadap perusahaan lain, namun justru menjadi target akuisisi yang signifikan. Selain itu, mereka juga fokus pada ekspansi bisnis secara organik melalui diversifikasi.
Berikut adalah rincian mengenai ekspansi dan akuisisi yang terkait dengan TEBE:
Akuisisi oleh Pihak Lain
Pada awal tahun 2025, sebuah perusahaan yang terafiliasi dengan pengusaha Samsudin Andi Arsyad atau yang lebih dikenal sebagai Haji Isam, yaitu PT Dua Samudera Perkasa, mengakuisisi saham pengendali PT Dana Brata Luhur Tbk senilai Rp 252,58 miliar. Aksi korporasi ini menjadikan PT Dua Samudera Perkasa sebagai pemegang saham pengendali baru TEBE. Akuisisi ini merupakan langkah strategis dari pihak pengakuisisi untuk memiliki aset logistik tambang yang vital, seperti jalan angkut dan pelabuhan, yang merupakan keunggulan utama TEBE.
Rencana Ekspansi dan Diversifikasi Bisnis
Meskipun terjadi pergantian pengendali, manajemen TEBE tetap melanjutkan rencana ekspansi yang berfokus pada diversifikasi untuk mengurangi ketergantungan pada satu komoditas, yaitu batu bara. Rencana ekspansi ini mencakup:
Pengembangan Pelabuhan Umum: Anak usaha TEBE, PT Talenta Bumi Port, sedang dalam proses mengubah status pelabuhan khususnya menjadi pelabuhan umum. Dengan status baru ini, perusahaan akan dapat melayani jasa pengangkutan untuk komoditas lain dan bahkan penumpang, membuka aliran pendapatan baru di luar bisnis batu bara.
Penambahan Komoditas Baru: TEBE berencana untuk merambah ke pengangkutan komoditas lain, seperti pasir silika. Langkah ini masih dalam tahap kajian, namun menunjukkan ambisi perusahaan untuk memanfaatkan aset infrastrukturnya untuk pasar yang lebih luas.
Peluang Bisnis Berkelanjutan: TEBE juga sedang menjajaki potensi bisnis di bidang karbon kredit, yang sejalan dengan tren global menuju energi hijau dan praktik bisnis yang lebih berkelanjutan.
Peningkatan Kapasitas: Untuk mendukung ekspansi ini, TEBE telah mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 47,6 miliar pada tahun 2024. Dana ini akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas dan mendukung rencana diversifikasi yang sudah disiapkan.
Jika Anda ingin berlangganan Database Saham Daily dan mendapatkan Info Saham Terkini, klik link di bawah ini:
No HP Admin Sahamdaily : 085737186163. Website: www.sahamdaily.com
Ownership
Per 31 Jul 2025 berdasarkan data RTI, pemegang saham pengendali mayoritas PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) adalah PT Dua Samudera Perkasa.
Berikut adalah rincian kepemilikan saham dan siapa yang berada di baliknya:
1. Pemegang Saham Pengendali
PT Dua Samudera Perkasa memiliki saham mayoritas sebesar 76,91%. Perusahaan ini menjadi pemegang saham pengendali setelah melakukan serangkaian akuisisi saham TEBE dari beberapa pemegang saham lama.
PT Dua Samudera Perkasa merupakan entitas yang terafiliasi dengan Jhonlin Group, sebuah konglomerasi yang didirikan dan dimiliki oleh pengusaha Samsudin Andi Arsyad, yang lebih dikenal dengan nama Haji Isam. Akuisisi ini menegaskan kontrol Haji Isam atas perusahaan logistik tersebut.
2. Kepemilikan Saham Lainnya
Sisa saham yang tidak dikendalikan oleh PT Dua Samudera Perkasa dimiliki oleh:
Masyarakat (Publik): Saham yang dimiliki oleh investor ritel dan institusi, dengan porsi sekitar 23,09%.
Pergantian kepemilikan ini menandai perubahan signifikan dalam struktur kendali perusahaan. Sebelumnya, TEBE dimiliki oleh beberapa entitas, termasuk PT Prima Mineral Utama, Calden Investments Limited, dan PT Robust Buana Tunggal, sebelum PT Dua Samudera Perkasa mengambil alih kendali mayoritas.
Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi/Trading sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi/Trading yang dilakukan oleh Pembaca.