INOV

PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV)

Bisnis utamanya : Daur Ulang Sampah Plastik (PET) menjadi Recycled Polyester Staple Fiber (re-PSF)

Permintaan produk re-SPF dari induk usaha yaitu PT Hilon Indonesia tercatat sebesar Rp 126 Miliar (27,1%) dari total penjualan INOV di Q3 2021. Naiknya permintaan ini berasal dari keterlibatan INOV dalam proyek infrastruktur dari Qatar untuk Produk Geotextile (salah satu turunan dari Produk Non woven INOV berupa lembaran yang berfungsi untuk melindungi, menyaring,memperkuat dan juga mencegah tercampurnya lapisan material yang satu dengan lainnya dalam proses konstruksi infrastruktur). PT Hilon Indonesia setiap bulan rata-rata mengekspor sekitar 450 ton produk geotextile non-woven untuk memenuhi kebutuhan dari Qatar.

Hingga Q3 2021, Penjualan INOV naik 22,8% menjadi Rp 464,6 Miliar dengan penjualan Fiber naik 19,5% (Rp 319,5 Miliar), penjualan non woven naik 48,3% (Rp 100,7 Miliar), penjualan Homeware naik 6% (Rp 43,4 Miliar), Penjualan INOV per September 2021 didominasi oleh pasar lokal sebesar 89,3% setara Rp 414,8 Miliar dan Penjualan Ekspor sebesar 49,8 Miliar. Biaya Produksi mampu ditekan sehingga Gross Margin naik 21,5% sehingga Laba Bersih INOV naik 253,6% menjadi Rp 25,7 Miliar.

Terkait ESG (Environmental, Social and Governance), INOV bersama anak usahanya PT Plasticpay Teknologi Daurulang (Plasticpay), INOV berusaha menciptakan ekosistem 3600 dengan menciptakan produk-produk dari hasil daur ulang sampah botol plastik. INOV juga mengoptimalkan upaya pengurangan emisi dengan memanfaatkan energi terbarukan untuk operational pabrik dengan menggunakan bahan bakar cangkang sawit yang ramah terhadap lingkungan. Asap pembakaran dari cangkang sawit lebih ramah lingkungan karena limbah sisa pembakaran tidak termasuk Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), dan sisa pembakaran tersebut bisa digunakan sebagai media tanam (pupuk) dan pengurukan tanah serta pengelolaan limbah sisa pembakaran cangkang sawit juga bebas biaya, kemudian pembakaran dengan menggunakan cangkang sawit tidak memerlukan bahan bakar pendukung karena panas yang dihasilkan cukup untuk memenuhi kebutuhan proses produksi.

Plasticpay terus memperbanyak pemasangan mesin penukaran sampah botol plastik menjadi poin secara otomatis atau Reverse Vending Machine (RVM) di mall, supermarket dan tempat lainnya. Hingga Nov 2021, sudah ada tujuh unit RVM yang terpasang dan merupakan hasil kolaborasi dengan Bank Syariah Indonesia, Grand Indonesia Mall, Danone-Aqua, Alfamart, Le Minerale, Kopi Gadjah, Caffino, 5days, Milk Life, Berani Jaga Bumi, SheStars.id, Lions Club Indonesia dan Sahabat Sirkulasi Semesta. Hingga akhir Desember, Plasticpay berhasil memgumpulkan lebih dari 22 ton sampah botol plastik (meningkat 3 kali lipat dibandingkan tahun 2020) melalui ratusan dropbox yang dipasang di berbagai titik di area Jabotabek. Plasticpay juga akan melakukan ekspansi ke kota-kota lain di Indonesia untuk mengumpulkan lebih banyak sampah botol plastik untuk didaur ulang. Di tahun 2022 ini Plasticpay menambah 800 drop box sampah plastik, termasuk 40 RVM.

INOV telah memperoleh sertifikasi keberlanjutan tahun kedua dari Planet Mark UK, dimana selama tahun 2020 INOV berhasil mengurangi total jejak karbon sebesar 2,8% yaitu 20.275,7 tCO2e menjadi 19.699,6 tCO2e (tonnes of carbon dioxide equivalent).

INOV menargetkan di 2022 ini penjualan naik 20% dan Laba bersih naik 25%. Hal ini dengan mempertimbangkan produk INOV yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis industri seperti otomotif, Konstruksi, Pertanian, Infrastruktur, Pakaian dan Peralatan Rumah Tangga. Di tahun 2022 ini INOV akan melanjutkan diversifikasi produk homeware dengan memproduksi kain bulu sinstesis dan melanjutkan proyek pabrik Re-PSF di Medan, Pabrik ini diharapkan dapat beroperasi secara komersial di akhir Maret 2023 yang artinya dapat memperluas jaringan produksi dan penjualan ke luar Jawa dan tentu saja akan menambah 15% dari total kapasitas produksi pabrik-pabrik milik INOV saat ini yang mencapai lebih dari 40.000 ton per tahun.

Target kenaikan penjualan 20% di tahun 2022 dengan mempertimbangkan tambahan pendapatan dari penjualan Geotexticle ke Qatar melalui entitas induk yaitu PT Hilon Indonesia dimana Hilon saat ini terlibat dalam proyek infrastruktur di Qatar dan bertugas memenuhi permintaan produk Geotextile yang mencapai sekitar 450 ton per bulannya.

INOV juga telah melakukan pembelian dua pabrik dari PT Hilon Indonesia yang terletak di Kabupaten Gowa (tanah seluas 39.460 m2, bangunan seluas 11.359 m2)  dan Takalar (tanah seluas 36.973 m2 dan bangunan 9.500 m2), Sulawesi Selatan serta bangunan gudang di Kabupaten Kendari, Sulawesi Tenggara, begitupula pabrik di Medan dengan kapasitas untuk non-moven 1.300 ton per tahun. Pabrik di Gowa, Makassar berkapasitas non-woven 600 ton dan washing 3.600 ton per ton, Pabrik di Takalar, Makassar berkapasitas mencapai 1.080 ton per tahun.

INOV telah menggunakan alokasi belanja modal sebesar USD 2,8 juta hingga Semester I 2022 dari alokasi capex USD 6 juta di Tahun 2022.

Hingga Semester I 2022, INOV mencetak penjualan sebesar Rp 349,08 Miliar naik 14,3% dari Rp 305,08 Miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya, Laba Kotor naik 3,4% year on year menjadi Rp 67,27 Miliar namun INOV mengalami kerugian selisih kurs sehingga mengalami rugi bersih Rp 6,65 Miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya laba bersih Rp 7,90 Miliar. 

Di pergelaran G20 di Bali 14-16 Nov 2022, INOV melalui anak usahanya yaitu PT Plasticpay Teknologi bekerjasama dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk  (BRIS) menyediakan 20 unit Reverse Vending Machine (RVM) yaitu mesin pengumpul botol plastik untuk didaur ulan di area KTT G20, selama acara G20 terkumpul 3.468 botol plastik seberat 64,85 kg dengan jumlah transaksi 413 kali dan jumlah poin terkirim Rp 1,7 juta.

Di tahun 2023, INOV mengalokasikan capex sebesar USD 6 juta untuk membangun pabrik recycling center dan washing facilities di kota kecil dan menengah di Indonesia. Pabrik RePSF yang ada di Kota Medan diperkirakan bisa mulai berproduksi secara komersil di Q1 2023. Dengan rampungnya pabrik RePSF di Medan menambah kapasitas produksi  dikisaran 23% terhadap total kapasitas produksi  yang sekarang yaitu 40.000 ton per tahun. INOV fokus pada produksi produk recycled yang tidak hanya ramah lingkungan tapi juga memiliki kualitas yang menyamai produk Virgin Plastic sehingga produk-produk INOV menjadi Core Material bagi berbagai industri Manufaktur.

INOV saat ini mengoperasikan tiga pabrik pembuatan produk daur ulang serat staple buatan di Tangerang, Solo dan Mojokerto dengan pabrik pengolahan sampah botol plastik atau washing facility di Solo, Mojokerto, Medan dan Gowa, Makassar. INOV juga mengoperasikan dua pabrik untuk industri bukan tenunan atau non-woven di Salatiga dan Palembang.

Di Q3 2022, Penjualan meraih Rp 533,9 Miliar naik 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 464,4 Miliar hal ini didorong oleh kenaikan volume penjualan RePSF sejumlah Rp 378,13 Miliar. Namun INOV masih mengalami kerugian tahun berjalan Rp 8,79 Miliar, sebelumnya INOV menderita kerugian Rp 25,6 Miliar. Hal ini disebabkan volatilitas kurs dan kenaikan harga komoditas dimana beban pokok penjualan naik 17% dan beban usaha naik 21%.

 

 

Disclaimer On: Tulisan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan Investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Sahamdaily tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari Keputusan Investasi Pembaca

Jika Anda ingin bergabung Menjadi Premium Member Sahamdaily, klik link dibawah ini:

Join Membership

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *